ESTIMASI PRODUKTIVITAS SERASAH HUTAN MANGROVE DI BAGIAN SELATAN SEGORO ANAK TAMAN NASIONAL ALAS PURWO KABUPATEN BANYUWANGI
Abstract
Produktivitas serasah hutan mangrove merupakan jumlah serasah yang jatuh
di lantai hutan mangrove pada periode tertentu per luas area tertentu (Departemen
Kehutanan, 1997 dalam Amelia, 2006: 4). Menurut Sutaryo (2009: iii), serasah
merupakan kumpulan bahan organik di lantai hutan yang belum atau sedikit
terdekomposisi, sehingga bentuk asal serasah masih dapat dikenali. Menurut Zamroni
dan Rohyani (2008: 286), serasah merupakan sumber makanan bagi organisme
perairan semakin banyak serasah yang dihasilkan oleh hutan mangrove maka semakin
banyak organisme yang akan datang untuk memakan serasah. Hal ini mengakibatkan
semakin tinggi keanekaragaman organismenya. Estimasi produktivitas hutan
mangrove dilakukan untuk mengetahui besarnya sumbangan bahan organik dari hutan
mangrove terhadap tanah dan organisme perairannya (Munir, 2004: 1).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui estimasi produktivitas
serasah hutan mangrove di Bagian Selatan Segoro Anak Taman Nasional Alas
Purwo, Kabupaten Banyuwangi. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah metode plot (Soegianto, 1994: 18) dan data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini meliputi serasah tumbuhan mangrove, jumlah individu jenis tumbuhan
mangrove dan data abiotik yaitu suhu udara dan kelembaban udara dari setiap plot.
Pengambilan data serasah dengan menggunakan perangkap serasah (litter trep)
berukuran 1m x 1m x 0,25 m. Perangkap serasah diletakan pada satu pohon mangrove
utama yang memiliki diameter terbesar pada setiap plotnya. Posisi perangkap serasah
di bawah kanopi mangrove adalah menyebar merata. Pengambilan serasah dilakukan
setiap satu bulan sekali selama tiga bulan penelitian.
viii
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Hutan Mangrove Bagian
Selatan Segoro Anak Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi diperoleh
tiga jenis tumbuhan mangrove yaitu Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata,
dan Avicennia officinalis. Nilai estimasi produktivitas serasah selama tiga bulan
adalah 579,47 gram/m2/tiga bulan, komposisi serasah daun memiliki nilai tertinggi
yaitu 480,25 gram/m2/tiga bulan, diikuti stipula 47,68 gram/m2/tiga bulan, ranting
25,03 gram/m2/tiga bulan, buah 15,63 gram/m2/tiga bulan dan bunga 10,82
gram/m2/tiga bulan. Berdasarkan uji regresi pengaruh kerapatan terhadap
produktivitas serasah sebesar 52,4 % dengan arah berbanding lurus. Persamaan yang
dihasilkan adalah y = 28,043 + 0,276 x. Nilai kerapatan jenis Rhizophora mucronata
4.135 pohon/ha, Rhizophora apiculata 833 pohon/ha, dan Avicennia officinalis 1.728
pohon/ha. Untuk hasil pengukuran data abiotik suhu dan kelembaban selama
penelitian adalah suhu 28-30 ⁰C dan kelembaban 82-85 %. Suhu dan kelembaban
tersebut masih tergolong optimal bagi pertumbuhan mangrove jenis Rhizophora
mucronata, Rhizophora apiculata, dan Avicennia officinalis. Sedangkan dari data
sekunder nilai rata-rata curah hujan selama penelitian adalah 0-145 mm/bulan. Nilai
ini masuk dalam kategori curah hujan rendah sampai ke sedang dan nilai rata-rata
kecepatan angin adalah 2,0-3,2 knot yang tergolong angin lemah