HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENGHAMBAT SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DENGAN PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (Studi di RSUD Balung Kabupaten Jember)
Abstract
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan faktor
yang memegang peranan penting dalam pelayanan rumah sakit. Dengan adanya
SMK3, diharapkan pihak rumah sakit menyelenggarakan upaya-upaya kesehatan dan
keselamatan kerja yang dapat mengendalikan dan meminimalisasi potensi-potensi
bahaya yang mungkin timbul dan mengancam jiwa dan kehidupan para karyawan RS,
para pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan RS. Namun, sampai
saat ini pelaksanaan SMK3 di rumah sakit seringkali masih belum terlaksana dengan
baik. Hal ini dikarenakan terdapat berbagai faktor penghambat yang mengganggu
kelancaran pelaksanaan program SMK3 RS. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara faktor penghambat dengan pelaksanaan SMK3 di
Rumah Sakit Umum Daerah Balung Kabupaten Jember, dengan melihat nilai
signifikannya. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan cross sectional.
Responden dalam penelitian ini adalah 70 orang karyawan yang diambil dengan
teknik stratified random sampling. Informasi lebih mendalam tentang variabel yang
diteliti didapatkan melalui kuesioner. Variabel bebas penelitian ini adalah faktor
penghambat sedangkan variabel terikat penelitian ini adalah pelaksanaan SMK3. Uji
korelasi Somers’ D menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor penghambat
dengan pelaksanaan SMK3 (p = 0,0001). Kesimpulan yang dapat ditarik adalah ada
hubungan antara faktor penghambat dengan pelaksanaan SMK3 di RSUD Balung
Kabupaten Jember.
Kata kunci: faktor penghambat, pelaksanaan SMK3
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]