EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN KOMBINASI OBAT PADA PASIEN TUKAK PEPTIK DI RUANG RAWAT INAP RSD dr. SOEBANDI JEMBER
Abstract
Tukak peptik merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya
ketidakseimbangan antara faktor agresif
Tukak peptik merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat
saat ini, terutama masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia. Pada beberapa
penelitian ditemukan bahwa 6-15% kejadian tukak peptik terjadi pada usia 20-50
tahun
fungsi gastrointestinal semakin terganggu, meningkatnya efek samping dan interaksi
obat, dan terjadinya komplikasi.
Untuk penggunaan obat pada pasien tukak peptik biasanya sering digunakan
obat kombinasi. Obat yang digunakan antara lain kombinasi dari golongan antasida,
antagonis histamin H
, penghambat pompa proton, pelindung mukosa, dan peningkat
faktor pertahanan lambung. Terapi dengan menggunakan obat kombinasi
2
dimungkinkan terjadinya interaksi obat.
viii
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien penderita tukak
peptik, profil penggunaan kombinasi obat, dan rasionalitas penggunaan kombinasi
obat pada pasien tukak peptik di ruang rawat inap RSD dr.Soebandi Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non-eksperimental jenis studi
kasus dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian adalah seluruh pasien
dengan diagnosa tukak peptik di RSD dr. Soebandi Jember mulai dari tanggal 1
Januari – 31 Desember 2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total
sampling. Data-data kualitatif yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk uraian atau
narasi, sedangkan data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh total jumlah pasien tukak
peptik periode tahun 2011 sebanyak 47 pasien, laki-laki sebesar 16% dan pasien
perempuan sebesar 84%. Penderita tukak peptik berdasarkan kelompok usia yaitu
pada usia remaja
reseptor antagonis, proton
pump inhibitor dan antasida sebesar 23,25%. Penggunaan obat tambahan yang paling
banyak digunakan adalah antibiotik sebanyak 23 pasien
ix
2
Rasionalitas obat diketahui dari beberapa parameter, berdasarkan hasil yang
didapatkan untuk ketepatan indikasi sebesar 74%, ketepatan obat sebesar 100%,
ketepatan pasien sebesar 86%, dan ketepatan dosis 95%. Dilihat dari efek samping
yang terjadi pada pasien tukak peptik yaitu mual dan muntah sebesar 7%, konstipasi
sebesar 3%, diare sebesar 2%, dan sakit kepala sebesar 3% dan interaksi obat yang
terjadi antara antasida dan lanzoprazol sebanyak 6 pasien, dan antara sukralfat dan
lanzoprasol sebanyak 3 pasien.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1490]