PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) JANTAN SETELAH TERPAPAR SIDESTREAM CIGARETTE SMOKE
Abstract
Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang berpengaruh buruk terhadap
kesehatan. Efek rokok tidak hanya dirasakan pada perokok, tetapi juga orang-orang
yang berada di lingkungan asap rokok (perokok pasif). Sidestream Cigarette Smoke
(SSCS) merupakan salah satu jenis asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok. Zatzat
karsinogenik pada SSCS lebih banyak dari jenis asap rokok yang lain. Setiap asap
rokok yang terhirup mengandung 1015-1018 molekul oksidan dari radikal bebas.
Radikal bebas yang terdapat pada SSCS akan menghasilkan suatu Reactive Oxygen
Species (ROS). ROS tersebut menyebabkan suatu stress oksidatif dan peroksidasi
lipid. Peroksidasi lipid akan menyebabkan dislipidemia yang menyebabkan gangguan
pengangkutan trigliserida (TG) di dalam hati. Peningkatan TG hepatik akan
menghambat proses pembersihan LDL dalam darah sehingga kadar kolesterol total
dalam darah meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh SSCS
terhadap peningkatan kadar kolesterol total darah tikus wistar jantan.
Penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan the post test
only control group design. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisiologi Bagian
Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan Laboratorium Parahita
10
Diagnostic Center Jember. Sampel yang digunakan adalah tikus wistar (Rattus
norvegicus) jantan, dalam kondisi sehat, mempunyai berat badan 250-300 gram, dan
berusia 4 - 5 bulan. Penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan
perlakuan. Kelompok perlakuan diberi papapan SSCS dari rokok kretek, 20 menit
tiap harinya selama empat hari. Pemaparan dilakukan dalam acrylic chamber
berukuran 30x30x30 cm2. Pangkal rokok direkatkan pada ujung chipblower yang
diletakkan di bawah acrylic chamber. Pemaparan dilakukan setiap menit dengan cara
menekan chipblower kemudian SSCS akan keluar dari ujung rokok tersebut.
Pemaparan dilakukan selama 20 menit per hari dengan 5 kali paparan setiap sesi dan
diberi jeda istirahat 3 menit.
Pengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-5 secara intrakardial.
Sebelum pengambilan darah, hewan coba dipuasakan selama satu malam. Hewan
coba dianastesi dengan menggunakan chloroform. Pembedahan dilakukan hingga
terlihat organ jantung kemudian darah diambil menggunakan disposyble syringe
sebanyak ± 2ml. Pengukuran kadar kolesterol total menggunakan alat automatic
analyzer Cobas C311. Hasil penelitian diuji menggunakan uji parametrik T-test.
Hasil analisis statistik penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol total
darah tikus yang terpapar SSCS selama 4 hari lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok kontrol (T test p< 0,05). SSCS mengandung radikal bebas yang dapat
menyebabkan stress oksidatif dan perosidasi lipid. Peroksidasi lipid akan
menyebabkan gangguan metabolisme lipid di dalam hati sehingga menyebabkan
kolesterol total dahah meningkat. Kesimpulan menunjukkan bahwa SSCS dapat
meningkatkan kadar kolesterol total darah tikus wistar jantan.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2095]