dc.description.abstract | Rongga mulut merupakan organ tubuh manusia yang banyak mengandung
populasi bakteri (sekitar 357 spesies) dan hidup sebagai flora normal. Flora normal
tersebut dapat menjadi patogen. Salah satunya adalah Streptococcus viridans yang
merupakan penyebab sebagian besar infeksi saluran akar. Oleh karena itu, perlu
adanya upaya untuk mengendalikan S. viridans yaitu dengan menggunakan bahan
yang bersifat antibakteri. Bahan yang bersifat antibakteri bisa diperoleh dari bahan
alam. Salah satunya daun pare yang mengandung senyawa kimia seperti, tanin,
flavonoid, saponin, triterpenoid, dan alkaloid. Senyawa-senyawa tersebut memiliki
sifat antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya antibakteri
ekstrak daun pare dalam menghambat pertumbuhan S. viridans dan untuk mengetahui
konsentrasi terkecil dari ekstrak daun pare yang masih mempunyai daya antibakteri
dalam menghambat pertumbuhan S. viridans.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan
rancangan the post test only control group design. Sampel terbagi atas 7 kelompok
yaitu kelompok ekstrak daun pare 100%, ekstrak daun pare 75%, ekstrak daun pare
50%, ekstrak daun pare 25%, ekstrak daun pare 10%, kontrol positif, dan kontrol
negatif dengan masing-masing kelompok dilakukan pengulangan sebanyak 12 kali.
Uji daya antibakteri yang digunakan adalah metode difusi sumuran (well diffusion
method). Pada setiap media lempeng BHI-A yang telah diinokulasi S. viridans dibuat
7 lubang sumuran dan ke dalam masing-masing lubang dimasukkan ekstrak daun
pare 100%, ekstrak daun pare 75%, ekstrak daun pare 50%, ekstrak daun pare 25%,
ekstrak daun pare 10%, H2O2 3% (kontrol positif), dan aquadest steril (kontrol
viii
negatif) dengan volume 5 μL pada setiap lubang. Selanjutnya dimasukkan ke dalam
desicator dan diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. Setelah 24 jam dilakukan
pengamatan dan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong digital.
Data hasil penelitian yang berupa diameter zona hambat dianalisis
menggunakan uji non parametrik yaitu uji Kruskal Wallis dan uji Mann Whitney
untuk mengetahui perbedaan antar kelompok. Hasil uji menunjukkan ekstrak daun
pare pada semua konsentrasi mampu menghambat pertumbuhan S. viridans. Semakin
tinggi konsentarsi ekstrak daun pare, semakin besar pula diameter zona hambat
terhadap pertumbuhan S. viridans atau dapat dikatakan semakin besar daya
antibakterinya.
Kesimpulan hasil dari penelitian ini bahwa ekstrak daun pare mempunyai
daya antibakteri dalam menghambat pertumbuhan S. viridans dan konsentrasi terkecil
dari ekstrak daun pare dalam penelitian ini yang masih mempunyai daya antibakteri
dalam menghambat pertumbuhan S. viridans adalah 10%. | en_US |