dc.description.abstract | Rasio keungan adalah alat yang digunakan untuk memprediksi laba
perusahaan di masa yang akan datang. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau
pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan
menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau member
gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi
keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan
dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Terdapat berbagai
faktor yang mempengaruhi perubahan laba di masa datang, kendati dalam penelitian
ini hanya menggunakan empat faktor yakni current ratio, return on equity, inventory
turnover, dan debt to equity ratio. Tujuan penelitian untuk menganalisa pengaruh
current ratio, return on equity, inventory turnover, dan debt to equity ratio terhadap
perubahan laba di masa datang pada perusahaan manufaktur.
Peneltian dilakukan dengan menggunakan pengujian hipotesis untuk
membuktikan apakah benar perubahan current ratio (likuiditas), return on equity
(profitabilitas), inventory turnover (aktivitas), dan debt to equity ratio (leverage)
mempengaruhi perubahan laba di masa datang. Data yang digunakan merupakan
dokumenter dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh
dari Bursa Efek Indonesia. Populasi yang digunakan adalah laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 20052008
dengan teknik penarikan sampel menggunakan metode purposive sampling.
Penelitian menggunakan metode regresi berganda untuk pengujian hipotesis.
Dari 150 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
ternyata terdapat 70 perusahaan yang sesuai dengan kriteria pengambilan sampel.
Dalam penelitian ini dari empat variabel (current ratio, return on equity, inventory
turnover, debt to equity ratio) ternyata hanya dua yang berpengaruh signifikan
terhadap perubahan laba di masa datang, yakni current ratio dan return on equity.
Tidak berpengaruhnya inventory turnover dengan perubahan laba bisa disebabkan
oleh alasan bahwa perputaran persediaan yang cepat ternyata tidak selalu diikuti
dengan peningkatan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan. Selain itu, adanya
peningkatan komposisi biaya (beban) seperti beban keuangan (bunga) akibat
peningkatan komposisi hutang perusahaan juga bisa menjadi alasan terjadinya hal
tersebut. Untuk debt to equity ratio, ketiadaan pengaruh terhadap perubahan laba
dikarenakan tidak optimalnya perusahaan dalam menggunakan utang untuk operasi
perusahaan dan kemungkinan bahwa perusahaan lebih banyak menggunakan modal
sendiri untuk melangsungkan proses produksinya dalam rangka pencapaian laba
yang diinginkan. | en_US |