dc.description.abstract | Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia
mencapai kisaran 238 juta jiwa. Jumlah ini diatas prediksi Bappenas dan BPS yang
memproyeksikan jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2010 akan berada di
kisaran 231,4 juta jiwa. Oleh karena itu BKKBN menyatakan bahwa Indonesia harus
segera menekan laju pertumbuhan penduduk. Kontrasepesi merupakan metode yang
mampu menekan pertumbuhan penduduk, kontrasepsi yang lazim digunakan seperti
IUD, KB suntik, tubektomi, kondom, vasektomi dan hormon. Tetapi metode diatas
dapat menimbulkan efek samping. Oleh karena itu beberapa peneliti beralih untuk
mencari bahan kontrasepsi alamiah yang efektif dan sedikit menimbulkan efek
samping (Kuswinarti, 2002).
Pada penelitian ini digunakan ekstrak rimpang kunyit sebagai bahan
antifertilitas. Berdasarkan penelitian Nurcahyo dan Kadarsih (2003) senyawa yang
diduga berperan penting dalam menurunkan kuantitas (jumlah) dan kualitas
(motilitas, morfologi dan viabilitas) spermatozoa adalah kurkumin yang dapat
digunakan sebagai pengatur kesuburan. Maligalig (1994) membuktikan adanya
aktivitas estrogenik dari infus rimpang kunyit. Hal tersebut diduga berasal dari
kandungan fitosteroid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
ekstrak etanol 96% rimpang kunyit dapat menurunkan kualitas dan kuantitas
spermatozoa mencit jantan, mengetahui dosis efektif minimal ekstrak etanol 96%
rimpang kunyit (Curcuma longa L) yang mampu menurunkan kualitas dan kuantitas
spermatozoa mencit jantan galur Balb-C, mengetahui perbedaan yang signifikan | en_US |