dc.description.abstract | Pembelajaran Matematika di Indonesia saat ini sebagian besar masih
berorientasi pada guru, siswa kurang dilibatkan secara aktif baik fisik maupun mental
serta belajar selalu mengaitkan dengan konteks dalam proses pembelajarannya.
Penilaian pada hasil belajar siswa juga masih menitik beratkan pada tes akhir saja.
Oleh sebab itu perlu adanya suatu strategi pembelajaran khusus yang dapat memberi
solusi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah pembelajaran menggunakan
strategi REACT dengan authentic assessment. Strategi REACT merupakan salah satu
strategi pembelajaran yang dapat membantu guru untuk menanamkan konsep pada
siswa, sehingga siswa tidak sekedar menghafal rumus, akan tetapi siswa dapat
menemukan sendiri, bekerjasama, dapat menerapkan dalam kehidupan dan dapat
mentransfer dalam konteks baru, sekaligus belajar selalu mengaitkan dengan konteks.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan, aktivitas dan
ketuntasan hasil belajar siswa pada penerapan strategi REACT dengan authentic
assessment pada sub pokok bahasan keliling dan luas lingkaran di kelas VIII A
semester genap SMP Negeri 12 Jember tahun ajaran 2006/2007.
Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
menggunakan model skema spiral Hopkins. Pengambilan data dimulai tanggal 17
Februari 2007 s/d 5 Maret 2007. Sumber data diperoleh dari hasil dokumentasi,
observasi, tes dan interviu. Metode analisa data yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dan kuantitatif terhadap data yang diperoleh dari hasil tes, tugas, observasi
dan interviu.Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Penerapan strategi REACT dengan authentic assessment berjalan dengan baik
dan lancar, mendapatkan respon yang positif baik dari siswa maupun guru. Siswa
aktif melakukan setiap kegiatan REACT, hanya saja ada beberapa siswa yang
mengalami kesulitan pada saat melakukan pengukuran pada kegiatan
experiencing dan menjawab permasalahan pada kegiatan transfering. Hal ini
disebabkan karena siswa kurang cermat dan kurang memahami permasalahan
yang ada.
2. Pada penerapan strategi REACT dengan authentic assessment ini, semua aktivitas
mengalami peningkatan dari pertemuan I ke pertemuan II. Rata-rata persentase
aktivitas siswa selama pertemuan I dan pertemuan II adalah 81,79 % dan 83,90 %
dengan persentase klasikal sebesar 82,85%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
proses belajar mengajar, siswa menjadi semakin aktif sejalan dengan
bertambahnya tingkat pemahaman siswa tentang keliling dan luas lingkaran.
Sedangkan untuk aktivitas guru mengalami penurunan yaitu 91,67 % pada
pertemuan I menjadi 75 % pada pertemuan II. Penurunan aktivitas guru ini
menunjukkan peningkatan aktivitas siswa. Adapun aktivitas siswa yang sering
muncul pada penerapan strategi REACT ini baik pada pertemuan I maupun
pertemuan II adalah aktivitas cooperating dan aktivitas experiencing, sedangkan
untuk aktivitas guru yang sering muncul adalah mengarahkan dan memberi
kesempatan pada siswa untuk melakukan penerapan konsep dan membantu
mengarahkan siswa dalam pembentukan konsep.
3. Pada penerapan strategi REACT dengan authentic assessment ketuntasan belajar
klasikal tercapai. Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar
85,37% dengan 35 siswa telah tuntas belajarnya dan 6 siswa lainnya masih belum
tuntas. | en_US |