ANALISIS PEMETAAN PRODUCT POSITIONING OBAT BATUK CAIR BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN DI JEMBER
Abstract
Penelitian ini berjudul “Analisis Pemetaan Product Positioning Obat
Batuk Cair Berdasarkan Persepsi Konsumen di Jember”. Objek penelitian ini
adalah tiga produk obat batuk cair yang saat ini sedang bersaing ketat di industri
obat batuk cair di Indonesia, yaitu : Komix, OBH Combi Plus dan Vicks Formula
44. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui product
positioning obat batuk cair merek Komix, OBH Combi Plus dan Vicks Formula
44 ditinjau dari peta persepsi konsumen berdasarkan atribut-atribut produk di
Jember. Persepsi konsumen merupakan hasil penilaian dari atribut-atribut yang
ditawarkan. Atribut produk obat batuk cair yang diteliti, yaitu : harga, rasa,
kemanan konsumsi, ketersediaan, khasiat dan kehandalan dan kemasan.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
mendapatkan suatu deskripsi atau gambaran yang jelas untuk digunakan sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan metode pengumpulan
data, penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu metode penelitian yang
mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul data. Alat analisis yang digunakan adalah Correspondence Analysis.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive
sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 responden.
Correspondence Analysis akan menghasilkan peta perseptual ketiga obat
batuk cair terhadap masing – masing karakteristik konsumen dan atribut - atribut
product positioningnya. Dari peta perseptual tersebut dapat diketahui bagaimana
product positioning produk obat batuk cair merek Komix, OBH Combi Plus dan
Vicks Formula 44 ditinjau dari persepsi konsumen berdasarkan karakteristik
konsumen dan atribut-atribut yang diteliti. Peta perseptual antara obat batuk cair
dengan karakteristik konsumen menunjukkan bahwa ketiga obat batuk cair
tersebut selalu mendapatkan posisinya dalam benak konsumen. Komix memiliki
posisi yang kuat pada konsumen yang berusia 27 – 36 tahun, konsumen yang
berpendidikan Sarjana/Pasca Sarjana dan konsumen yang memiliki pekerjaan
sebagai pegawai swasta. OBH Combi Plus memiliki posisi yang kuat pada
konsumen yang berusia 17 – 26 tahun, konsumen yang berpendidikan SD dan
konsumen yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta. Vicks Formula 44
memiliki posisi yang kuat pada konsumen yang berusia 37-46 tahun, konsumen
yang berpendidikan SMU dan konsumen yang memiliki pekerjaan sebagai
pelajar/mahasiswa. Sedangkan peta perseptual antara obat batuk cair dengan
atribut positioning menunjukkan bahwa Vicks Formula 44 meiliki posisi yang
paling kuat karena unggul pada 2 jenis atribut, yaitu atribut khasiat dan
kehandalan dan atribut kemasan. Komix dan OBH Combi Plus masing-masing
hanya memiliki posisi kuat pada 1 jenis atibut saja. Komix unggul pada atribut
rasa, sedangkan OBH Combi Plus unggul pada atribut keamanan konsumsi. Hal
tersebut menandakan daya saing ketiga obat batuk tersebut cukup berimbang
meskipun Vicks Formula 44 sedikit lebih unggul.