dc.description.abstract | United Nations Educational, Scientific, and cultural Organization (UNESCO)
merupakan badan resmi PBB pertama yang mengakui keanggotaan negara Palestina.
Hasil tersebut membuat Amerika Serikat dan Israel berang karena mereka dikenal
mampu mempengaruhi kebijakan negara- negara lain melalui intervensi ekonomi dan
politik untuk mengikuti kehendak mereka. Israel diketahui sedang terlibat konflik
perebutan wilayah dengan Palestina. Amerika Serikat sebagai sekutu Israel selalu
menolak keanggotaan Palestina di badan-badan resmi dunia terutama PBB. Dengan
hak veto yang dimiliki Amerika Serikat, langkah Palestina untuk diakui resmi sebagai
suatu negara oleh Dewan Keamanan PBB selalu gagal walaupun telah banyak negara
yang mengakui negara Palestina sehingga Pemerintah Palestina mencari jalan lain
untuk mendapatkan pengakuan luas internasional sebagai sebuah negara yang
berdaulat dan merdeka. Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk mengetahui
bagaimana Palestina dapat berhasil menjadi anggota tetap UNESCO. Dalam
menganalisa permasalahan di atas penulis menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan analisis wacana. Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan
penjelasan mengenai bagaimana Palestina menjadi anggota tetap UNESCO.
Ada beberapa beberapa faktor yang membuat Palestina berhasil menjadi
anggota tetap UNESCO. Pertama sistem pemilihan di UNESCO yang berbeda dengan
sistem pemilihan di PBB yang menggunakan mekanisme simple majority vote
sehingga tiap-tiap negara anggota memiliki satu hak suara yang sama (one state one vote) dan tanpa adanya hak veto. Perbedaan proses pemilihan di UNESCO dengan
PBB terletak pada proses pemilihan di Dewan khususnya. Jika di Dewan Keamanan
PBB menerapkan sistem hak veto maka di Dewan Eksekutif UNESCO hanya
menerapkan sistem majority vote sama dengan sistem pemilihan di Rapat Umumnya.
Kedua, adanya dukungan dari organisasi-organisasi internasional terutamanya OKI
dan GNB. Kedua organisasi internasional tersebut memiliki jumlah anggota yang
banyak sehingga Palestina memanfaatkan secara maksimal dukungan negara- negara
anggota OKI dan GNB pada saat pemilihan di Dewan Eksekutif maupun Rapat
Umum UNESCO. Dukungan dari kedua organisasi internasional ini di karenakan
adanya isu dan kepentingan besar di Palestina. Bagi negara-negara anggota OKI yang
berkeyakinan muslim, penting untuk menjaga wilayah Palestina terutama masjid Al
Aqsa dari kerusakan akibat militer Israel. Sedangkan bagi negara-negara anggota
GNB, mereka mempunyai misi untuk menghapus segala penjajahan yang ada di dunia
dan memastikan rakyat Palestina merdeka serta bebas dari ancaman sehingga mereka
dapat hidup dengan aman dan nyaman di negara mereka sendiri.
Keberhasilan Palestina menjadi anggota tetap UNESCO merupakan
keberhasilan Palestina untuk mendapatkan pondasi atau dukungan kuat terhadap
keinginan utama untuk menjadi anggota tetap PBB. Keberhasilan Palestina di
UNESCO ini dapat menjadi harga tawar menawar untuk memastikan lancarnya
perundingan dan negosisasi konflik dengan Israel. Dengan keberhasilan yang didapat
Palestina diharapkan Palestina memperoleh dukungan banyak negara untuk
mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat di tanahnya sendiri di
Majelis Umum maupun Dewan Keamanan PBB. | en_US |