dc.description.abstract | Hutan lindung Gunung Tumpang Pitu yang berada di Desa Sumberagung
Kecamatan Pesanggaran telah menjadi obyek kegiatan penambangan emas, baik
yang dilakukan oleh rakyat (tradisional) maupun oleh perusahaan penambangan
PT. Indo Multi Niaga (IMN) telah menimbulkan konflik bagi masyarakat. Pada
satu sisi kegiatan penambangan emas telah menjadi salah sumber ekonomi bagi
sebagian masyarakat, akan tetapi kegiatan ini telah banyak menimbulkan dampak
negatif dalam bentuk kerusakan alam serta perubahan perilaku masyarakat sekitar
penambangan. Untuk mengangkat ekonomi masyarakat daerah setempat masih
memiliki potensi ekonomi yangsangat besar untuk dikembangkan, yaitu
penangkapan ikan (nelayan) serta kegiatan wisata alam, karena daerah tersebut
diapit oleh Taman Nasional Meru Betiri dan Taman Nasional Alas Purwo yang
menjadi warisan dunia.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Data
dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara dengan pertanyaan
terstruktur yang didukung kuesioner tertutup terhadap informan untuk mengetahui
pendapat tentang penambangan emas di HLGTP, dengan menggunakan metode
Snow Balling. Untuk mencari solusi mengangkat ekonomi masyarakat dengan
mengalihkan kegiatan pertambangan adalah dengan mencari peluang
pengembangan Industri Pariwisata dan untuk menentukan strategi dan kebijakan
dalam pengembangan Industri Pariwisata dilakukan pendekatan analisa SWOT.
Kesimpulan yang diperoleh adalah : (1) Adanya penolakan kegiatan
pertambangan oleh sebagian besar warga Kecamatan Pesanggaran karena sangat
merusak baik lingkungan alam maupun kondisi sosial kemasyarakatan. (2)
Terjadinya penambangan emas rakyat merupakan dampak diijinkanya penambangan emas oleh PT .IMN oleh pemerintah, (2) dampak dari
penambangan emas rakyat adalah rusaknya sebagian bentang alam dan
lingkungan serta menurunnya nilai tatanan sosial pada sebagaian masyarakat
utamanya dalam bidang moral dan kebersamaan, (3) diduga juga telah terjadi
pencemaran air laut sebagai akibat pembuangan limbah oleh PT.IMN yang
menggunakan sistem STD (Submarine Tailling Disposal) yang menyebabkan
menghilangnya ikan dari wilayah perairan Kecamatan Pesanggaran. (4) Solusi
masalah yang diusulkan adalah kebijakan pengembangan Industri Pariwisata
Agro bahari sesuai dengan potensi alam yang dimiliki. | en_US |