dc.description.abstract | Pembelajaran IPA di SD pada umumnya masih menggunakan metode
pembelajaran konvensional dan jarang sekali menggunakan media, sehingga motivasi
belajar siswa rendah. Berdasarkan hasil observasi di SDN Kebonsari 04 Jember,
terdapat permasalahan yang dihadapi oleh siswa yaitu kurangnya motivasi belajar
sehingga mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
Penelitian ini berdasarkan permasalahan: masih banyak siswa yang tidak terlalu
antusias mengikuti dan menyimak pelajaran, proses belajar mengajar berpusat pada
guru, kegiatan pembelajaran bersifat konvensional, metode yang digunakan kurang
bervariatif dan dalam pembelajaran masih jarang menggunakan media sehingga hal
tersebut menyebabkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Kebonsari 04
rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
kelas IV SDN Kebonsari 04 Jember pada mata pelajaran IPA melalui metode
Eksperimen dan Course Review Horay. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV
dengan jumlah siswa 40 anak, terdiri dari 18 laki-laki dan 22 perempuan,
Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan di SDN Kebonsari 04 Jember,
dimulai pada tanggal 12 Agustus 2011 sampai tanggal 2 Desember 2011. Desain
penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pengumpulan
data telah dilakukan dengan metode observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Data yang dianalisis adalah motivasi belajar siswa dan ketuntasan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan motivasi dan hasil
belajar siswa melalui metode Eksperimen dan Course Review Horay pada mata
pelajaran IPA kelas IV SDN Kebonsari 04 Jember. Peningkatan motivasi belajar
siswa tersebut dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh pada siklus I adalah
51,75 % dengan kriteria cukup dan pada siklus II mendapat skor rata-rata 65,63%
dengan kriteria tinggi. Hal ini berarti motivasi belajar siswa meningkat dari kriteria
cukup menjadi kriteria tinggi. Peningkatan pada hasil belajar juga menjadi baik yang
dibuktikan dengan ketuntasan hasil belajar 67,5% pada siklus I dan 80% pada siklus
II.
Saran yang dapat diberikan peneliti untuk dipertimbangkan oleh pihak-pihak
yang terkait. Bagi siswa sebagai pengalaman belajar bersama sehingga dapat
meningkatkan semangat belajar dan kerja sama, bagi guru sebagai alternatif dalam
memilih metode pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa,
bagi sekolah sebagai informasi dalam pembelajaran dan alternatif metode mengajar
untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Bagi peneliti lain, temuan yang
didapat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pengembangan atau
masukan bagi penelitian selanjutnya. | en_US |