• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PEREMPUAN PEKERJA SEKSUAL KOMERSIAL (PSK) DALAM KUMPULAN PUISI BLUES UNTUK BONNIE KARYA W.S RENDRA: KAJIAN SEMIOTIK

    Thumbnail
    View/Open
    uswatunami_1.pdf (362.9Kb)
    Date
    2014-01-25
    Author
    Uswatun Amilin
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tujuan penelitian dalam penulisan ini yakni, mendeskripsikan unsur struktural dalam kumpulan puisi “Blues Untuk Bonnie”ditinjau dengan pendekatan semiotik menurut Riffatere. Metode penelitian yang digunakan dalam analisis kumpulan puisi “Blues Untuk Bonnie” menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan struktural dan semiotik. Hasil penelitian terhadap kumpulan puisi “Blues Untuk Bonnie” secara struktural meliputi tema, diksi, dan bunyi menunjukkan adanya keterjalinan yang dapat membentuk makna yang utuh. Berdasarkan analisis semiotik ditemukan empat hal penting dalam puisi, yaitu Ketidaklangsungan Ekspresi yang meliputi penggantian arti, penyimpangan arti dan penciptaan arti. Penggantian arti puisi “Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta” dominan menggunakan metafora. Puisi “Kepada M.G” dominan menggunakan simile. Puisi “Nyanyian Angsa” banyak menggunakan metafora, simile dan hiperbola. Sedangkan penyimpanga arti dan penciptaan arti pada ketiga puisi tersebut menggunakan ambiguitas dan enjambement. Secara heuristik kumpulan puisi “Blues Untuk Bonnie” menggunakan perpaduan bahasa jawa dan Indonesia. Selanjutnya pembacaan hermeneutik pada kumpulan puisi “Blues Untuk Bonnie” mengungkapkan tentang protes sosial rakyat kecil yang diwakili oleh pelacur terhadap pejabat pemerintah, masyarakat dan agama. Matriks dalam puisi “Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta” adalah “Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta” kemudian dikembangkan pada model “Bersatulah”. Kata Bersatulah diperluas ke dalam bentuk varian-varian. Varian pertama Pelacur-Pelacur Kota Jakarta. Varian kedua Dan kau relakan dirimu dibikin korban. Varian ketiga Sekarang bangkitlah. Varian keempat Dasima. Varian kelima menuduh kalian sumber bencana negara. Varian keenam Ambillah galah. Varian ketujuh kalian bisa telanjangi kaum palsu. Matriks puisi “Kepada M.G” yaitu kemuakan rakyak kecil (lelaki Indonesia) terhadap pemerintah. Model dalam puisi ini adalah mengarungi udara yang gelisah. kemudian dikembangkan dalam varian-varian. Varian pertama berbunyi Engkau masuk ke dalam hidupku dan di saat yang rawan. Varian kedua Aku masuk ke dalam hidupmu/di saat engkau bagai kuda. Varian ketiga meski kukenalsegala liku tubuhmu/sukmahmu luput dari genggaman. Varian keempat Engakau kuseret. Varian kelima kulekapkan pada kerawananku. Varian keenam Sebagai perahu kaubawa aku. Varian ketujuh Hidup telah hidup dan menggeliat. Varian kedelapan Masing-masing punya cakrawala berbeda. Puisi “Nyanyian Angsa” yang memiliki matriks yaitu “Tuhan”. Model berbunyi “Nyanyian Angsa”. Model tersebut dikembangkan dalam varian-varian.Varian pertama yaituMaria Zaitun keluar rumah pelacuran. Varian kedua Tiba-tiba orang-orang menyingkir dan menutup hidung. Varian ketiga Saya perlu Tuhan atau apa/untuk menemani saya. Varian keempat Aku lesu tak berdaya. Varian kelima lalu berjalan menuju luar kota. Varian keenam Yang Mulya, dengarkanlah aku. Varian ketujuh Sesudah berjalan satu kilo lagi/ia tinggalkan jalan raya. Varian kedelapan Malaikat penjaga Firdaus/mengusirku jijik. Varian kesembilan angin turun dari gunung/dan hari merebahkan badannya?. Varian kesepuluh Ia teringat masak kana-kanak dan remajanya. Varian kesebelas Semula kusangka hanya impian/bahwa lelaki tampan seperti kau/bakal lewat dalam hidupku. Varian kedua belas sambil menari kumasuki taman firdaus/dan kumakan apel sepuasku Puisi “Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta” berhipogram dengan lirik lagu “Kupu-Kupu Malam”. Puisi “Kepada M.G” berhipogram dengan novel “Salah Asuhan”. Puisi “Nyanyian Angsa” berhipogram dengan kisah antara Yesus dengan Maria Magdalena. Keseluruhan puisi Rendra tersebut terdapat penggunaan sistem tanda dalam membangun makna tentang kritik sosial kalangan bawah terhadap penguasa, masyarakat maupun pemuka agama, yang terdapat dalam karya sastra.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24040
    Collections
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) [2320]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository