dc.description.abstract | Hasil survei Departemen Kesehatan RI terungkap bahwa kardiovaskuler
sebagai penyakit urutan ke-3 yang menyebabkan kematian penduduk Indonesia.
Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya taraf hidup masyarakat sehingga merubah
pola makan yang dapat membuat kolesterol menjadi musuh manusia. Telah
banyak pemanfaatan obat-obatan untuk mengurangi resiko penyakit
kardiovaskuler. Salah satunya adalah pengobatan tradisional yang menggunakan
tanaman Meniran (Phyllanthus niruri L.) yang terbukti terdapat kandungan
flavonoid sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun meniran
(Phyllantus niruri L.) terhadap penurunan kadar kolesterol darah tikus putih
(Rattus novergicus) yang telah mengalami hiperlipidemia. Penelitian ini
menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap. Jumlah sampel tikus sebanyak
15 tikus putih jantan Wistar dan dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari
kontrol negatif K(-) tanpa diberi perlakuan pasca hiperlipidemia, kontrol positif
K(+) dengan obat Simvastatin, P1 (ekstrak daun meniran 0,04 gr/hari), P2 (ekstrak
daun meniran 0,09 gr/hari), dan P3 (ekstrak daun meniran 0,18 gr/hari). Perlakuan
dilaksanakan dalam 4 tahap perlakuan secara berkesinambungan selama 28 hari.
Tahap pertama aklimasi, tahap kedua induksi hiperlipidemia dengan penyondean
rombutter, tahap ketiga pengobatan ekstrak daun meniran I, dan tahap pengobatan
ekstrak daun meniran II yang masing-masing tahap dilakukan selama 7 hari. Pada
hari ke-8, hari ke-15, hari ke-22, dan hari ke-28 masing-masing tikus dipuasakan
selama 12 jam untuk selanjutnya diambil sampel darahnya melalui vena ekor dan
diukur kadar kolesterol darahnya.Analisis statistik hasil pengukuran kadar kolesterol darah tikus putih
menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan Uji DMRT (Duncan
Multiple Range Test). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
daun meniran berpengaruh menurunkan kadar kolesterol darah tikus putih. Pada
kelompok K(+) rerata kadar kolesterol darahnya menurun sebesar 38 mg/dl;
kelompok P1 rerata kadar kolesterolnya menurun sebesar 66,7 mg/dl; kelompok
P2 rerata kadar kolesterolnya menurun sebesar 9,6 mg/dl; dan pada kelompok P3
rerata kadar kolesterolnya menurun sebesar 48 mg/dl. Hasil uji statistik ANOVA
bahwa F hitung pada minggu kedua > F tabel hal ini menunjukkan pada perlakuan
K(+), P1, P2, dan P3 berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar kolesterol
darah tikus putih yang telah mengalami hiperlipidemia.
Kesimpulannya adalah pemberian ekstrak daun meniran berpengaruh
terhadap penurunan kadar kolesterol darah tikus putih hiperlipidemia. Sedangkan
kelompok P1 dengan pemberian ekstrak daun meniran 0,04 gr/hari menunjukkan
penurunan kadar kolesterol darah yang optimal sebesar 66,7 mg/dl meskipun
belum mencapai kadar kolesterol darah normal tikus putih. | en_US |