dc.description.abstract | Batuan dan mineral merupakan salah satu unsur yang yang menyusun lapisan
bumi. Batuan dan mineral itu terbentuk karena adanya aktivitas alamiah, seperti
pelapukan, gempa bumi, dan lain-lain. Setiap batuan dan mineral memiliki nilai
resistivitas yang berbeda. Mineral logam memiliki nilai resistivitas yang rendah
karena mineral logam merupakan bahan konduktor yang dapat dengan mudah
menghantarkan arus listrik. Metode geolistrik resistivitas merupakan metode yang
menggunakan prinsip aliran arus listrik dalam menyelidiki struktur bawah permukaan
bumi dengan cara mempelajari pola resistivitasnya.
Permasalahan dari penelitian ini adalah berdasarkan pola resistivitasnya,
berapakah ketebalan lapisan pasir besi di daerah pesisir pantai selatan desa Wotgalih
kecamatan Yosowilangun kabupaten Lumajang?. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui ketebalan lapisan pasir besi melalui pola resistivitasnya di daerah
pesisir pantai selatan desa Wotgalih kecamatan Yosowilangun kabupaten Lumajang.
Akuisisi data penelitian dilaksanakan di pesisir pantai selatan desa Wotgalih
kecamatan Yosowilangun kabupaten Lumajang pada tanggal 29-30 September 2007.
Alat dan bahan yang digunakan dalam akuisisi data adalah resistivitymeter, sumber
arus, kabel penghubung, 2 buah elektrode arus, 2 buah elektrode potensial, meteran,
pasak, GPS (Global Positioning System), HT (Handy Talky). Data pengukuran
resistivitas adalah beda potensial (
V∆
) antara dua elektrode potensial, kuat arus
yang mengalir (I), spasi elektrode arus, spasi elektrode potensial.Nilai resistivitas semu dari hasil perhitungan diolah dengan menggunakan
software Ipi2win untuk inversi 1 dimensi. Dari inversi 1 dimensi tersebut diperoleh
penampang lintang bawah permukaan yang menggambarkan atau mencitrakan nilai
resistivitas listrik bawah permukaan tanah secara vertikal.
Dari pola resistivitas yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ketebalan
lapisan pasir besi di pantai selatan kabupaten Lumajang adalah 50 m. | en_US |