dc.description.abstract | Kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru tetapi bisa juga
berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru. Sulit untuk
memprediksi waktu kesembuhan atau kambuhnya penyakit ini. Kanker paru-paru
sulit terdeteksi dan tanpa gejala pada tahap awal. Penyakit ini baru bisa dideteksi
setelah kanker mencapai stadium lanjut. Adanya pengidentifikasian dan pengelolahan
yang tepat pada kanker paru-paru hanya dapat dilakukan dengan mengetahui sifat
dari karakteristik penyakit tersebut dan menentukan faktor-faktor yang berpeluang
mempengaruhi kesembuhan, kambuhnya atau kematian dari penderita kanker paruparu
tersebut, yaitu kondisi pada saat pertama kali diteliti, jumlah batang rokok yang
dihisap tiap hari, besar diameter tumor dan waktu pertama kali sakit sampai diteliti.
Sedangkan untuk memprediksi waktu tahan hidup kanker paru-paru ini, di mana data
yang digunakan dalam konteks data microarray dengan jumlah variabel bebasnya
lebih banyak dibandingkan jumlah sampel yang digunakan dan merupakan data
tersensor, maka metode Partial Least Squares (PLS) dan Least Absolute Shrinkage
and Selection Operator (LASSO) yang digunakan untuk menyelesaikan kasus ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan model persamaan regresi Partial
Least Squares (PLS) dan Least Absolute Shrinkage and Selection Operator (LASSO)
sehingga berdasarkan model tersebut dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara
faktor-faktor yang berpeluang mempengaruhi kesembuhan, kambuhnya atau
kematian kanker paru-paru terhadap waktu tahan hidup penderita kanker paru-paru
tersebut.Data yang digunakan adalah data sekunder dari Rumah Sakit Gatoel Kota
Mojokerto, yaitu data pasien penderita kanker paru-paru pada bulan Desember tahun
2007. Berdasarkan pada data tersebut, akan diperoleh suatu model regresi PLS dan
LASSO sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tahan
hidup penderita kanker paru-paru.
Dari hasil analisa data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pasien kanker
paru-paru hanya mempunyai waktu ± 5 hari untuk dapat mempertahankan hidupnya
dan dari hasil analisa data tersebut diperoleh juga model regresi PLS yaitu
2 3 4 5 Yˆ = -0,687X - 0,842X - 0,109X -1,823X ;
dengan X2 = kondisi pada saat pertama kali diteliti; X3 = umur pasien; X4 = jumlah
batang rokok yang dihisap tiap hari dan X5 = besar diameter tumor kanker. Dari hasil
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi waktu tahan
hidup penderita kanker paru-paru adalah kondisi pada saat pertama kali diteliti, umur
pasien, jumlah batang rokok yang dihisap tiap hari dan besar diameter tumor kanker.
Sedangkan untuk model LASSO yaitu ˆ 0,002 0,028 1,158
2 4 Y = - X - X + . Dari model
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi waktu tahan
hidup penderita kanker paru-paru hanya ada dua faktor saja, yaitu kondisi pada saat
pertama kali sakit dan jumlah batang rokok yang dihisap tiap hari. Dan dilihat dari
MSEpnya, yaitu MSEp PLS (0,0118) dan MSEp LASSO (0,0053) sehingga dapat
disimpulkan bahwa LASSO lebih akurat daripada PLS. | en_US |