Show simple item record

dc.contributor.authorDwi Esti Febriyantiningsih
dc.date.accessioned2014-01-25T03:08:42Z
dc.date.available2014-01-25T03:08:42Z
dc.date.issued2014-01-25
dc.identifier.nimNIM071810401046
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23988
dc.description.abstractHemorraghic Fever atau di Indonesia dikenal sebagai Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi kejadian luar biasa ditandai dengan case fatality rate yang masih tinggi tiap tahunnya. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dan ditransmisikan ke manusia oleh vektor Aedes aegypti. Terapi yang digunakan untuk menanggulangi penyakit ini hanya sebatas pada terapi simptomatis melalui penggunaan obat-obatan, namun upaya ini belum efektif. Vaksinasi merupakan strategi yang lebih efektif, salah satunya melalui pengembangan Transmission Blocking Vaccine (TBV). Hipotesis ini didasarkan pada teori bahwa di dalam saliva vektor Arthropoda mengandung dua komponen penting yaitu faktor vasomodulator dan imunomodulator. Komponen imunomodulator yang berada di saliva vektor Arthropoda inilah yang merupakan target potensial dalam pengembangan TBV. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi saliva nyamuk Ae. aegypti sebagai target potensial dalam pengembangan vaksin penghambat transmisi virus dengue penyebab DBD (TBV). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengisolasi mRNA yang berasal dari RNA total kelenjar saliva Ae. aegypti. Sebanyak 500 pasang kelenjar saliva diisolasi dari bagian thorax yang berdekatan dengan bagian esophagus, dan 100 pasang diantaranya digunakan untuk isolasi RNA total. Ekstraksi RNA total dari kelenjar saliva Ae. aegypti dilakukan dengan reagen Trizol. Isolasi kelenjar saliva dilakukan dengan microdissection dari nyamuk Ae. aegypti yang direaring dalam skala lab di B2P2VRP Salatiga. Hasil visualisasi RNA total dari 100 pasang kelenjar saliva Ae. aegypti segar pada gel agarose 1,5% menunjukkan adanya dua pita yang diindikasikan sebagai ribosomal RNA (rRNA) subunit besar (28S) dan rRNA subunit kecil (18S), sedangkan hasil visualisasi mRNA dari RNA total kelenjar saliva belum dapat menunjukkan hasil yang memuaskan dikarenakan konsentrasi mRNA yang rendah dalam sel (sekitar 1-5%) dan atau masih adanya kontaminasi dari rRNA, sehingga belum dapat digunakan sebagai template dalam pembuatan konstruksi pustaka cDNA.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071810401046;
dc.subjectISOLASI mRNA DARI KELENJAR SALIVA VEKTOR DENGUE Aedes aegypti SEBAGAI TEMPLATE SINTESIS cDNA PENGKODE FAKTOR IMUNOMODULATORen_US
dc.titleISOLASI mRNA DARI KELENJAR SALIVA VEKTOR DENGUE Aedes aegypti SEBAGAI TEMPLATE SINTESIS cDNA PENGKODE FAKTOR IMUNOMODULATORen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record