dc.description.abstract | Cacing tanah di masyarakat sudah banyak yang memanfaatkan untuk beberapa
macam pengobatan penyakit, diantaranya penyakit demam tifoid, disentri, demam, mag
dan lain-lain, tetapi selama ini belum diketahui senyawa aktif apa yang terkandung
didalamnya dan bagaimana .karakternya dan sifat kerja serta bagaimana mekanisme
kerjanya. Ju Hyun dkk. (1998) mengemukakan bahwa antimikroba peptida cacing tanah
Lumbricus rubellus telah berhasil diisolasi dan dikarakterisasi yang disebut lumbricin I.
Lumbricin I merupakan antimikroba peptida yang mengandung prolin 15 o/o dari total
berat kering, dan tersusun dari 62 macam asam amino serta mempunyai berat molekul
7,231 kDa. Sehingga dari latar belakang diatas perlu dilakukan penelitian protein
antibakteri dari P heret ima i avanica.
Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan, memurnikan, mengkarakterisasi, sifat
kerja dan mekanisme kerjanya protein Pheretima javanica yang berpotensi sebagai
antibakteri Shigella dysenteriae. Dengan harapan dapat dikembangkan untuk pengobatan
disentri pada khususnya dan penyakit infeksi bakteri lain pada umumnya misalnya tipus
dll, sehingga dapat membuka wawasan baru dalam memanfaatkan obat tradisional yang
sekarang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Untuk mencapai target yang diinginkan maka dilakukan penelitian sebagai
berikut: 1] Pembuatan ekstrak dilakukan dengan pelarut MOPS; 2) Uji aktivitas
antibakteri terhadap ekstrak Pheretima javanica dengan metode difusi agar; 3]Pemisahan
dan pemurnian senyawa aktif dari ekstrak Pheretima javanica dengan kromatografi
kolom DEAE (Anion exchanger), Sephadex-Gl0O (Filtrasi); HPLC; Cromatofocusing,
Pemotongan protein pada Gel Native-PAGE (sudah dilakukan pada tahun pertama); 4]
Lji potensi aktivitas antibakteri isolat aktif secara in vitro; 5] Karakterisasi meliputi:
berat molekul, kandungan asam amino, pH stabilitas dan suhu stabilitas; 6] Konsentrasi
Hambatan Minimum dengan difusi agar;7) Sifat kerja antibakteri, dan 9] Analisis data
i pada tahun kedua).
Hasil penelitian pada tahun kedua adalah protein antibakteri dari Pheretima
.;at.onica terhidap bakteri S. dysenteriae mempunyai karakteristik yaitu konsentrasi
:anrbatan minimum pada konsentrasi 20 pglml protein, berat molekul 31 kDa dan 34
<Da. mengandung asam amino hidroksiprolin 19,04 oZ..Protein antibakteri masih tetap
:-rttif setelah dipanaskan pada suhu 25oC sampai 75"C, sedang pada suhu 100 "C sampai
-11"C sudah tidak aktif lagi. Pada pH 4 - pH 9 protein antibakteri masih mampu
:r-enghambat pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae, dengan pH optimum 7.
?:nentuan. Protein antibakteri mempunyai sifat bakteriosid. | en_US |