IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENYIAPAN KOMUNITAS DAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN MANGUNHARJO KECAMATAN MAYANGAN KOTA PROBOLINGGO
Abstract
Rumah merupakan suatu bangunan di mana manusia tinggal dan
melangsungkan kehidupannya. Di samping itu rumah juga merupakan tempat
berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada
norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat. Maka tidaklah
mengherankan apabila masalah perumahan menjadi masalah yang sangat penting bagi
setiap individu. Dalam hal ini, kebutuhan rumah dipandang perlu karena rumah bukan
hanya sebuah bangunan struktural melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi
syarat-syarat kehidupan yang layak. Dipandang dari berbagai segi kehidupan bahwa
rumah merupakan sektor yang strategis untuk membangun manusia yang seutuhnya,
karena itu rumah memiliki fungsi yang sangat strategis dalam mendukung
terselenggaranya pendidikan keluarga, penyampaian budaya dan peningkatan kualitas
generasi mendatang yang berjati diri.
Dalam rangka memperbaiki kebutuhan dasar manusia di bidang perumahan,
Pemerintah Kota Probolinggo (Pemkot Probolinggo) pada tahun 2008 telah
menetapkan salah satu kebijakannya yaitu pembangunan rumah susun sederhana
sewa (Rusunawa) bagi masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah. Kebijakan
pemerintah ini diprioritaskan bagi 156 keluarga yang tinggal di tiga pemukiman.
Yakni dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kelurahan Sukabumi, eks rel kereta api di Kelurahan Mayangan dan warga di stren Kali Banger Kelurahan
Mangunharjo. Kebijakan ini dikeluarkan untuk mengurangi lingkungan permukiman
kumuh dan penggunaan lahan pemerintah oleh masyarakat.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui implementasi
kebijakan penyiapan komunitas dan pembangunan rumah susun sederhana sewa di
Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo dengan
menggunakan model implementasi kebijakan menurut Van Meter dan Van Horn,
dikarenakan model tersebut terdapat variabel-variabel ukuran dasar dan tujuan
kebijakan, sumber-sumber kebijakan, komunikasi antar organisasi, karakteristik
pelaksana, kondisi ekonomi, sosial dan politik, serta kecenderungan pelaksana yang
sesuai dengan judul penelitian dan obyek yang ada dalam skripsi ini. Sesuai dengan
tujuan dari penelitian ini maka metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif kualitatif. Informan dipilih dengan teknik purpossive sampling.
Penelitian ini menggunakan triangulasi sebagai teknik menguji keabsahan
data yaitu memadukan semua teknik pengumpulan data yang dipakai antara lain
observasi, wawancara langsung, serta studi dokumen. Teknik analisis data pada
penelitian ini menggunakan metode analisis interaktif (interactive model of analysis)
yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Lokasi penelitian diutamakan pada
kawasan Tempat Pembuangan Akhir Kelurahan Sukabumi dan Rusunawa Bestari
Kota Probolinggo yang menjadi sasaran kebijakan dari adanya pembangunan rumah
susun sederhana sewa di Kota Probolinggo.
Dari hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa implementasi kebijakan
penyiapan komunitas dan pembangunan rusunawa di Kota Probolinggo masih kurang
efektif. Diketahui bahwa masyarakat yang menjadi sasaran awal kebijakan rusunawa
masih kurang antusias dan tidak peduli terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh
Pemkot Probolinggo untuk pengentasan masalah permukiman kumuh di Kota
Probolinggo.