Show simple item record

dc.contributor.authorZEFRI EKA SETIAJI
dc.date.accessioned2014-01-25T01:16:11Z
dc.date.available2014-01-25T01:16:11Z
dc.date.issued2014-01-25
dc.identifier.nimNIM081610101074
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23826
dc.description.abstractStres merupakan respon adaptasi terhadap situasi eksternalyang mengakibatkan penyimpangan fisik, psikologis, dan tingkah laku. Segala sesuatu yang dapat menimbulkan kondisi stres disebut sebagai stresor. Stresor yang berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Rendahnya sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan rongga mulut.Salah satu komponen sistem imun rongga mulut adalah sistem imun adaptif berupa limfosit. Secara konseptual stresor dapat mempengaruhi imunitas adaptif rongga mulut. Namun sampai saat ini mekanisme penekanan limfosit yang merupakan komponen imunitas adaptif rongga mulut oleh stresor tersebut masih belum dapat dijelaskan. Penelitian ini menggunakan pendekatan medicophysiological, yaitu suatu pendekatan yang mengartikan stres sebagai efek fisiologis tubuh terhadap stimuli yang mengancam. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya penurunan jumlah limfosit pada jaringan gingiva tikus wistar jantan setelah pemberian stresor renjatan listrik. Penelitian menggunakan stresorrenjatanlistrik (5-30mA) dengan alat Electrical Foot Shock, 14 hari pada hewan coba, tikus wistar jantan, berumur 3-4 bulan, berat badan antara 200-250 gram. 20 ekor tikuswistar yang homogen dibagi menjadi 2 kelompok secara alokasi random (Random Assignment), yaitukelompok kontrol 10 ekor dan kelompok perlakuan 10 ekor. Variabel terikat adalah jumlah limfosit pada sediaan jaringan attached gingiva tikus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah sel limfosit pada kelompok kontrol sebesar 7,74 sedangkan pada kelompok perlakuan sebesar 5,65. Kemudian dari hasil analisis data dengan T-Testmenunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05) artinya ada perbedaan bermakna antara kelompokkontrol dan perlakuan. Dari hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa stresor rasa sakit berupa electrical foot shock dapat menurunkan jumlah limfosit pada jaringan gingiva yang pada akhirnya akan menurunkan imunitas adaptif rongga mulut tikus wistar jantan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101074;
dc.subjectIMUNITAS ADAPTIF RONGGA MULUT TIKUS WISTAR JANTAN AKIBAT STRESOR RASA SAKITen_US
dc.titlePENURUNAN IMUNITAS ADAPTIF RONGGA MULUT TIKUS WISTAR JANTAN AKIBAT STRESOR RASA SAKITen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record