PRODUKSI HlDRoKoLolD oARl uMBl suwEc (Amorphophailus campanulafus) DAN APLIKASINYA UNTUK PRODUK PANGAN
Abstract
Produksi Hidrokoloid Dari Umbi Suweg (Amorphophallus campanulafus) Dan
Aplikasinya Untuk Produk Pangan, Herlina dan Noer Novijanto, 41 halaman.
Indonesia kaya hasil pertanian, tapi belum dimanfaatkan secara optimal, terbukti
dengan banyaknya produk umbi suweg (Amorphophallus campanulafus) yang
selama ini dianggap sebagai umbi inferior. Dengan kandungan polisakarida yang
tinggi, umbi suweg berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan tambahan
makanan. Bahan tambahan makanan yang berlcasis polisakarida ini kebanyakan
masih impor dari negara lain.
Pemakaian hidrokoloid bagi industri pangan cenderung meningkat sementara
ketersediaannya belum mencukupi kebutuhan, dan hingga saat ini indonesia
masih mengimpor bahan tambahan makanan bersifat hidrokoloid dari negara
lain. Untuk mengurangi nilai impor tersebut perlu dicari bahan lain hasil produk
dalam negeri yang dapat digunakan sebagai sumber hidrokoloid. Oleh karena itu
perlu dicari sumber hidrokoloid yang bahan bakunya berasal dari lndonesia.
Salah satu bahan yang memiliki potensi sebagai sumber hidrokoloid adalah umbi
suweg.
Penelitian ini bertujuan (a) Mengembangan teknik ekstraksi hidrpkoloid umbi
suweg, dan mencari teknik ekstraksi yang tepat dan efisien, (b) Menentukan
karakteristik fisiko-kimia dan fungsional teknis hidrokoloid umbi suweg yang
dihasilkan, (c) Mendapatkan gambaran yang nyata tentang karakteristik
hidrokoloid umbi suweg yang dapat dikembangkan sebagai bahan tambahan
pangan, dan (d) Mempelajari aplikasi hidrokoloid umbi suweg pada pengolahan
pangan.
Metode penelitian dilakukan semra diskriptif dan membandingkan data analisis
tiap perlakuan dalam penelitian ini dengan jenis hidrokoloid komersial yang telah
KdLE}TST
dikenal oleh masyarakat
(ii) LE$.AGA PEr"",tHlr
uarE#f,f 'Ekil
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Kondisi optimum dan efisien ekstraksi
hidrokoloid umbi suweg adalah rasio bahan dan pelarut 1:3 pada suhu 40 oC
dengan rendemen hidrokoloid yang dihasilkan sebesar 2,32 o/o, (2) Hidrokoloid
umbi suweg mempunyai karakteristik sebagai berikut :total gula 23,41mg/g(db) ,
gula reduksi 8,53 mg/g(db), kadar air 9,98 %, protein 8,65 % (db), lemak O,ST a/o
(db), dan abu 6,43 % (db), (3) Peningkatan suhu dari 10 - 90 oC akan diikuti
penurunan viskositas larutan umbi suweg 0,1 o/a dan 7,15 mp hingga 1,71 mp
peningkatan suhu dari 1OoC - 90oC dapat menyebabkan penurunan viskositas
senilai 75 a/o, (4) Hidrokoloid umbi suweg mempunyai viskositas tertinggi pada pH
7 dan mengalami penurunan secara bertahap pada kondisi asam dan basa, (5)
Kapasitas buih hidrokoloid umbi suweg adalah sebesar 25 o/a dan Besarnya nilai
EAI hidrokoloid umbi suweg 0,05 % pada menit ke 0 adalah o,2s m2lg dan terjadi
penurunan seiring dengan berjalannya waktu, dan (6) Daya serap minyak
hidrokoloid umbi suweg adalah 50 % sehingga cocok diaplikasikan pada produk
ice cream, kecap, cake dan sosis.
Collections
- LRR-Hibah Bersaing [348]