| dc.description.abstract | Ulat grayak (S podoptera litura F) merupakan hama penting di Indonesia, 
karena hama ini mempunyai tanaman inang antara lain tembakau, kedelai, kacang 
tanah, kentang, cabai, bawang merah, kubis, dan lain-lain. Upaya pengendalian 
ulat grayak selama ini masih banyak yang menggunakan insektisida kimiawi, 
padahal banyak sekali kerugian dari penggunaan insektisida kimiawi ini. Oleh 
sebab itu perlu upaya pencarian insektisida hayati. Agen pengendali hayati 
Bacillus thuringiensis (Bt) banyak dianjurkan, karena tidak memberikan dampak 
buruk terhadap hewan non target. Bt adalah bakteri yang menghasilkan kristal 
protein yang bersifat membunuh serangga sewaktu mengalami proses 
sporulasinya. Akan tetapi salah satu kelemahan Bt adalah daya racunnya sangat 
spesifik dan tidak tahan terhadap sinar ultraviolet (UV). Oleh karena itu perlu 
dilakukan penelitian tentang lama penyinaran UV yang aman sehingga insektisida 
Bt masih mampu bersifat insektisidal pada ulat grayak. Tujuan penelitian ini 
adalah untuk mengetahui besarnya LC 50 -24 jam , LC 50 -48 jam, LC 50 -72 jam dan 
LC 90 -24 jam, LC 90 -48 jam, LC 90 -72 jam B t terhadap mortalitas larva S. litura dan 
pengaruh lama penyinaran UV pada Bt terhadap persentase mortalitas larva S. 
litura. 
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Dasar Mikrobiologi UPT 
MIPA Universitas Jember pada bulan April 2006. Alat dan bahan yang digunakan 
dalam penelitian ini adalah daun jarak kepyar sebagai pakan larva S. litura instar 
3, aquadest, insektisida Thuricide ( Bt subsp Kurstaki strain H-14, lampu UV 15 
watt, alat penyinaran UV ( Laminar Air Flow ) 110 Volt. Desain penelitian ini 
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktorial dengan variasi perlakuan 
 x
5 x 7. Faktor A adalah lama penyinaran UV pada Bt yaitu 0 jam, 6 jam, 12 jam, 18 
jan dan 24 jam, faktor B adalah konsentrasi Bt yaitu 0%, 0.1%, 0.2%, 0.3%, 0.4%, 
0.5%, dan 0.6%. Parameter penelitian adalah mortalitas larva S. litura . Untuk 
menguji pengaruh lama penyinaran UV pada Bt terhadap mortalitas larva S. litura 
data dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANAVA), untuk mengetahui 
hubungan lama penyinaran UV pada Bt dengan mortalitas larva S. litura regresi 
dan untuk menentukan nilai LC 50 dari serial konsentrasi Thuricide dan LC 90 dari 
serial lama penyinaran UV pada Bt digunakan analisis probit.  
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa lama penyinaran UV 
berpengaruh nyata terhadap mortalitas larva S. litura , kemudian setelah dilakukan 
uji DMRT taraf signifikansi 5% mortalitas larva S. litura dengan penyinaran UV 
pada Bt selama 0-18 jam tidak berbeda nyata. Mortalitas larva S. litura penyinaran 
UV selama 24 jam berbeda nyata dengan semua perlakuan. Hasil analisis regresi 
menunjukkan nilai koefisien regresi lebih dari 50% dari semua perlakuan ini 
berarti lama penyinaran UV pada Bt mempunyai pengaruh lebih dari 50% terhadap 
mortalitas larva S. litura . Nilai koefisien korelasi pada pengamatan 24 jam 
berturut-turut pada konsentrasi 0,1%; 0,2%; 0,3%; 0,4%; 0,5%; 0,6% adalah –
0,556; -0,5278; -0,8333; -1,3611; -1,2222; -0,8889. Pada pengamatan 48 jam 
berturut-turut pada konsentrasi 0,1%; 0,2%; 0,3%; 0,4%; 0,5%; 0,6% adalah –
0,6667; -0,4167; -0,6944; -0,4444; -1,0556; -0,6667. Pada pengamatan 72 jam 
berturut-turut pada konsentrasi 0,1%; 0,2%; 0,3%; 0,4%; 0,5%; 0,6% adalah –
1,3889; -0,5556; -0,6389; -0,5833; -0,75; -0,4722. Nilai koefisien korelasi bernilai 
negatif ini artinya adanya hubungan yang berlawanan antara lama penyinaran UV 
pada Bt dengan mortalitas larva S. litura , jika lama penyinaran UV pada Bt 
bertambah 1 jam maka mortalitas larva S. litura akan berkurang sebesar nilai 
koefisien korelasinya.  
Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data dan pembahasan adalah 
Nilai LC 50 pada pengamatan 24 jam berturut-turut pada Bt dengan lama 
penyinaran UV 6 jam, 12 jam, 18 jam dan 24 jam adalah 0,3321%; 0,3571%; 
 xi
0,3987% dan 0,5602%. Nilai LC 50 pada pengamatan 48 jam berturut-turut pada Bt 
dengan penyinaran UV 6 jam, 12 jam, 18 jam dan 24 jam adalah 0,2135%; 
0,2177%; 0,2268% dan 0,2791%. Nilai LC 90  hanya dapat dicari pada Bt dengan 
penyinaran 0 jam dan 6 jam yaitu 0,3826% dan 0,5658%. Pada pengamatan 72 
jam nilai LC 50 berturut-turut pada Bt dengan penyinaran UV 6 jam, 12 jam, 18 jam 
dan 24 jam adalah 0,0924%; 0,0972%; 0,1403% dan 0,1733%, sedangkan nilai 
LC 90 berturut-turut pada Bt dengan penyinaran UV 6 jam, 12 jam, 18 jam adalah 
0,4668%; 0,5155%; 0.5714%. Konsentrasi Bt 0,6% paling efektif diantara 
konsentrasi 0,1%; 0,2%; 0,3%; 0,4%; dan 0,5%. Hal ini ditunjukkan dengan paling 
besarnya nilai mortalitas pada tiap lama penyinaran. Semakin besar lama 
penyinaran UV pada Bt, maka persentase mortalitas larva S. litura semakin 
menurun. Mortalitas terendah tampak pada penyinaran UV 24 jam dengan 
konsentrasi Bt 0,1%; sedangakan mortalitas tertinggi pada penyinaran UV 0 
dengan konsentrasi Bt 0,6%. | en_US |