P E M B E RIA N N ATRIUM B I KARBONAT 8,4% P A DA WA K T U BE RTINGK AT T E RHAD A P T ING KAT K E RU S A K AN RET IN A M E NC IT YA N G DI B E RI M E T AN OL 50% P E RORA L
Abstract
Penyalahgunaan minuman alkohol yang sengaja dicampur metanol
merupakan salah satu penyebab kematian dari penyalahgunaan alkohol. Data
kasus keracunan metanol menunjukkan peningkatan setiap tahunnya.
Meningkatnya kasus keracunan metanol dapat disebabkan kurang pahamnya
masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi metanol. Penanganan kasus keracunan
metanol yang kurang cepat menimbulkan kebutaan permanen bahkan dapat
menyebakan korban jiwa. Metanol jika dikonsumsi menyebabkan asidosis
metabolik dan kebutaan yang terjadi akibat akumulasi asam format pada organ
mata terutama di lapisan retina. Asam format terbentuk dari metabolisme
formaldehid yang berikatan dengan aldehid dehidrogenase, dimana formaldehid
terbentuk dari proses oksidasi metanol dengan enzim alkohol dehidrogenase.
Toksisitas berkembang dari kombinasi dari asidosis metabolik dan toksisitas
intrinsik dari anion format itu sendiri. Pengobatan terdiri dari buffer seperti
natrium bikarbonat untuk mengoreksi asidosis metabolik dan penangkal
menghambat metabolisme metanol untuk metabolit yaitu asam format.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian natrium
bikarbonat terhadap tingkat kerusakan retina pada mencit yang diberi metanol
50% peroral. Jenis penelitian ini adalah true experimental laboratories dengan
desain Post Test Only Control Group Design. Setelah data terkumpul dilakukan
dilakukan analisis data secara analitik. Pengolahan dan analisis data dilakukan
dengan program komputer Statistic Program Social Servis (SPSS) 20. Uji yang
digunakan yaitu uji one way Anova untuk menganalisis perbedaan kerusakan sel
retina antar kelompok. Setelah itu dilanjutkan dengan uji Post Hoc untuk menilai
perbedaan tiap masing-masing kelompok. Pemilihan subjek penelitian untuk pengelompokan dan pemberian
perlakuan menggunakan simple random sampling dengan 2 kelompok kontrol
yaitu kontrol (pemberian pelet + aquadest) dan kontrol negatif (7gr/kgBB metanol
50%) serta 3 kelompok perlakuan, yaitu perlakuan 1 (7gr/kgBB metanol 50%
peroral, aquades dan pelet kemudian setelah 6 jam diberikan 0,06 ml/kgBB
natrium bikarbonat tiap 6 jam), perlakuan 2 (7gr/kgBB metanol 50% peroral,
aquades dan pelet kemudian setelah 12 jam diberikan 0,06 ml/kgBB natrium
bikarbonat tiap 6 jam), dan perlakuan 3 (7gr/kgBB metanol 50% peroral, aquades
dan pellet kemudian setelah 18 jam diberikan 0,06 ml/kgBB natrium bikarbonat
tiap 6 jam).
Berdasarkan penelitian ini natrium bikarbonat 8,4% terbukti dalam
gambaran histopatologi berpengaruh menghambat atau mengurangi kerusakan
retina mencit yang diberi metanol 50%, yaitu dengan cara menghambat asam
format, sehingga mencegah terjadinya asidosis metabolik. Data yang diperoleh
Sesuai hasil uji one way Anova, diperoleh nilai significancy 0,000 (Sig. < 0,05)
yang berarti terdapat perbedaan penilaian histopatologi kerusakan retina pada 5
kelompok, yaitu 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (tolak H
).
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]