PENGGUNAAN BAHAN TAMBAH SERAT SERABUT KELAPA PADA PERKERASAN JALAN HRS – BASE DAN HRS – WC YANG PENGGUNAKAN FILLER ABU BATU KAPUR
Abstract
Lataston merupakan lapisan permukaan. Lataston juga disebut HRS (Hot Rolled
Sheet)
yang terdiri dari dua tipe yaitu HRS tipe A (Wearing Course) dan HRS tipe B (
Base Course ).
Secara umum bahan perkerasan campuran HRS – WC dan HRS –
Base terdiri dari agregat kasar, agregat halus, bahan pengisi (
Filler), dan aspal.
Agregat kasar yang digunakan berupa batu pecah dengan spesifikasi tertentu yang
merupakan hasil mesin pemecah batu
(Stone Crusher). Agregat halus terdiri dari pasir
atau pengayakan batu pecah yang memenuhi spesifikasi sebagai campuran pada
lataston. Bahan pengisi
(Filler) yang umum digunakan adalah abu batu yang
diperoleh dari hasil sampingan mesin pemecah batu. Pemecah agregat menggunakan
mesin pemecah
(Stone Crusher) menghasilkan abu batu sebagai hasil sampingan
tidak seimbang dengan jumlah kebutuhan campuran yang dibutuhkan. penelitian ini
menggunakan material pasir Lumajang dengan penambahan serat serabut kelapa yang
menggunakan
filler abu batu kapur pada pekerjaan HRS – Base & HRS – WC untuk
meningkatkan kekuatan aspal dan untuk meningkatkan nilai stabilitasnya. Tujuan
penelitian dengan penggunaan bahan tambah serat serabut kelapa yang menggunakan
filler abu batu kapur pada perkerasan jalan HRS – Base dan HRS – WC yaitu untuk
menentukan pengaruh serat serabut kelapa akan mempengaruhi karakteristik
campuran Lataston.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Transportasi Universitas Jember
pada bulan mei 2010 sampai bulan Juni 2010. Bahan yang digunakan pada penelitian
ini adalah Agregagat kasar, agregat halus, serat serabut kelapa,
filler abu batu kapur dan aspal penetrasi 60/70. Penelitian menggunakan proporsi campuran pada HRS –
WC 38% (agregat kasar), 62% (Agregat Halus). Serta pada HRS – Base 46% (agregat
kasar), 54% (Agregat Halus).
Sehingga disimpulkan bahwa serat serabut kelapa dapat
digunakan pada pekerjaaan lataston dengan menggunakan
filler abu batu kapur baik
pada HRS – Base dengan kadar 7,0% dan pada HRS – WC dengan kadar 8,5%. Dari
hasil analisa yang diperoleh, bahwa penggunaan kadar serat serabut kelapa optimum
ialah pada kadar 1,0 % sampai pada kadar 2,5% dari volume berat sampel pada
masing - masing campuran lataston Sehingga kadar serat serabut yang dapat
digunakan adalah 2% dan
Filler abu batu kapur pada HRS – WC 6,98% dan pada
HRS – Base 6,35%.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]