PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN AUTHENTIC ASSESSMENT PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI BENTUK ALJABAR DAN PECAHAN ALJABAR KELAS VII SMP NEGERI 5 JEMBER SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2010/2011
Abstract
Pelaksanaan pembelajaran oleh guru pada umumnya masih mendominasi
sehingga peserta didik hanya menerima materi pelajaran secara pasif. Oleh sebab itu,
pendidikan saat ini hendaknya didasarkan pada tingkat kualitas dan kemampuan para
guru dalam menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk menghadapi
permasalahan dalam bidang pendidikan. Salah satu bentuk pengembangan
pembelajaran matematika yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif adalah pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Salah satu
tipe dalam model pembelajaran kooperatif adalah Think-pair-share (TPS). Dalam
model pembelajaran kooperatif tipe TPS, terdapat tiga tahapan yaitu: thinking
(berpikir), pairing (berpasangan), dan sharing (berbagi). Strategi ini terdiri dari dua
sampai enam orang anggota dalam satu kelompok yang memiliki tingkat
kemampuan berbeda. Penyempurnaan dan perbaikan pembelajaran matematika juga
diiringi dengan sistem penilaian (assessment). Adapun bentuk penilaian yang cocok
dan direkomendasikan untuk menilai kemampuan yang ingin dicapai adalah penilaian
autentik (authentic assessment). Permasalahan yang menjadi fokus pada penelitian ini
adalah bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share
disertai authentic assessment?, bagaimana aktivitas peserta didik?, dan berapa
persentase ketuntasan belajar peserta didik?, sedangkan penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share yang disertai penerapan authentic assessment, untuk mengetahui aktivitas peserta didik,
dan untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar peserta didik.
Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIB SMP Negeri 5 Jember
tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 39 peserta didik dengan rincian 24 peserta
didik laki-laki dan 15 peserta didik perempuan. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dokumentasi dan pemberian tugas.
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 26 Oktober hingga 09 November 2010.
Pelaksanaan siklus I sebanyak 2 kali pembelajaran dan siklus II sebanyak 4 kali
pembelajaran. Pelaksanaan siklus I dan II tidak jauh berbeda. Hal itu karena pada
siklus I ketuntasan belajar peserta didik mampu mencapai 87,18% dan pada siklus II
dilakukan perbaikan-perbaikan yang nantinya mampu menunjang ketuntasan belajar
peserta didik. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berupa hasil
observasi aktivitas peserta didik dan guru sedangkan data kuantitatif berupa nilai dari
penilaian portofolio (LKPD, PR), tes akhir siklus (kuis), juga data numerik dari
observasi aktivitas peserta didik.
Hasil yang diperoleh dari pembelajaran yang telah dilakukan menunjukkan
aktivitas individu dan kelompok cenderung mengalami peningkatan, namun ada pula
yang mengalami penurunan di setiap pembelajaran. Selama enam kali pembelajaran,
aktivitas individu maupun kelompok dinilai sebanyak tiga kali. Setiap dua kali
pembelajaran berturut-turut, aktivitas individu maupun kelompok hanya dinilai satu
kali. Persentase aktivitas mengenai keberadaan peserta didik dalam kegiatan
kelompok dalam setiap pembelajaran yaitu 87,82%; 92,95%; 87,82%. Persentase
aktivitas kedisiplinan dalam setiap pembelajaran yaitu 92,95%; 84,62%; 82,05%,
persentase aktivitas mengenai bekerja dalam kelompok dalam setiap pembelajaran
adalah 83,97%; 86,54%; 83,97%, sedangkan persentase aktivitas mengenai
keseriusan peserta didik dalam mengerjakan LKPD dalam setiap pembelajaran adalah
91,03%; 65,39%; 86,54%. Persentase aktivitas kelompok juga cenderung mengalami
peningkatan pada kriteria keseriusan kelompok dalam diskusi kelas, namun
mengalami penurunan pada kriteria mempresentasikan hasil diskusi. Pada kriteria pengumpulan tugas kelompok, persentasi aktivitas kelompok mengalami penurunan
pada pembelajaran 3 dan 4, namun terjadi peningkatan pada pembelajaran 5 dan 6.
Persentase keseriusan kelompok dalam diskusi kelas berturut-turut selama enam kali
pembelajaran yaitu 62,5%; 62,5%; 65%. Persentase aktivitas kelompok
mempresentasikan hasil diskusi selama enam kali pembelajaran yaitu 87,5%; 85%;
75%, sedangkan persentase pengumpulan tugas kelompok dalam setiap pembelajaran
adalah 75%; 70%; 75% dan persentase ketuntasan belajar peserta didik secara
klasikal sebesar 87,18% pada siklus I dan 89,74% pada siklus II.