PENGARUH VARIASI TEKANAN, WAKTU TAHAN DAN WAKTU INJEKSI PROSES INJECTION MOULDING TERHADAP CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) DAN KEKUATAN TARIK PADA CAMPURAN POLYPROPYLENE, POLYETHYLENE, DAN POLYSTYRENE
Abstract
Proses injection moulding adalah proses pembentukan produk dengan cara
memasukkan atau menginjeksikan material ke dalam cetakan yang tertutup rapat
dengan tekanan dan kecepatan tertentu. Injection moulding merupakan proses
yang paling banyak digunakan dalam pembuatan plastik sebagai bahan dasar
pembuatan peralatan rumah tangga, peralatan elektronik, bungkus makanan
sampai komponen otomotif.
Penelitian ini memfokuskan tentang tekanan injeksi, waktu tahan dan
waktu injeksi terhadap kekuatan tarik dan cacat penyusutan pada campuran
polipropilena 50%, polietilena 30%, dan polistirina 20%. Dengan memvariasikan
tekanan injeksi sebesar 6 bar, 7 bar dan 8 bar, variasi waktu tahan sebesar 2 detik,
3 detik dan 4 detik dan 5 detik. Serta variasi waktu injeksi sebesar 4 detik, 5 detik
dan 6 detik dan 7 detik.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium uji bahan dan bengkel produksi,
jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang. Dari hasil penelitian didapat
bahwa peningkatan tekanan injeksi, waktu tahan dan waktu injeksi meningkatkan
kekuatan tarik pada campuran polipropilena 50%, polietilena 30% dan polistirina
20%. Hal ini dikarenakan semakin besar tekanan injeksi, waktu tahan, dan waktu
injeksi yang digunakan maka spesimen yang terbentuk semakin padat serta aliran
material terdistribusi secara merata sehingga dapat memperbesar kekuatan tarik.
Selain itu, peningkatan tekanan injeksi, waktu tahan dan waktu injeksi
menurunkan persentase cacat penyusutan pada campuran polipropilena 50%,
polietilena 30% dan polistirina 20%. Hal tersebut disebabkan oleh lelehan
material yang dihasilkan tidak terdistribusi secara merata dan campuran terdiri dari tiga material yang berbeda yang menyebakan ketidak homogenan pada
campuran polipropilena, polietilena dan polistirina.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]