OPTIMASI ALAT PENGERING SALE PISANG DENGAN PENAMBAHAN SUDU PENGARAH BERSEKAT
Abstract
Proses pengawetan pisang menjadi sale yang sering dilakukan petani terutama
di Banyuwangi, masih menggunakan metode pengeringan yang tradisional.
Pengeringan dilakukan dengan menjemur pisang selama ± 5 hari jika cuaca cerah.
Pengeringan tradisional ini memerlukan tempat yang luas, kurang higienis dan mutu
tidak seragam.
Untuk mengatasi kekurangan pada pengeringan tradisional dapat digunakan
pengering menggunakan alat mekanis (pengering buatan). Alat pengering didesain
menggunakan tekanan udara dari blower yang melewati pemanas listrik, sehingga
akan mengalir udara panas ke ruang pengering dan temperatur yang diinginkan dapat
dikontrol dengan mudah. Arah aliran udara dapat mempengaruhi distribusi aliran
udara pengering, oleh karena itu pada alat ini ditambahkan sudu pengarah bersekat
dengan tujuan untuk mendapatkan distribusi udara panas yang masuk ke dalam input
ruang pengering lebih merata sehingga didapatkan kualitas hasil pengeringan yang
lebih baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengoptimalkan sistem pengering dengan
menggunakan daya listrik, melalui penambahan susunan sudu pengarah bersekat dan
juga plat berlubang, dengan variasi kecepatan blower dan antar rak dalam ruang
pengering. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan petani sebagai
alternatif untuk pengeringan sale pisang yang tidak tergantung dengan kondisi cuaca,
juga untuk menambah wacana keilmuan tentang metode pengeringan bahan makanan
dan dasar informasi bagi penelitian berikutnya Penelitian ini meliputi dua tahapan yaitu proses rancang bangun dan
pengujian. Proses perancangan ini adalah perancangan pemanas listrik. Pada tahap
pengujian dilakukan pengujian penurunan berat sale pisang, distribusi kelembaban,
temperatur, dan kecepatan udara pada tiap titik pengukuran di laboratorium Konversi
Energi jurusan Teknik Mesin fakultas Teknik Universitas Jember. Pada alat
pengering ini digunakan 3 variasi pengujian yaitu variasi kecepatan blower (11,32
m/s pada voltase 240 volt, 12,15 m/s pada voltase 260 volt, dan 12,67 m/s pada
voltase 270 volt); dan juga variasi jarak antar rak dalam ruang pengering (6 cm,
7.5 cm dan 9 cm). Masing-masing variasi pengujian tersebut menggunakan
temperatur kerja pemanas listrik 60oC.
Dari hasil perancangan dan pengujian didapatkan daya yang dibutuhkan dalam
pemanas listrik alat pengering ini adalah 580 W, 680 W, dan 732 W. Pada pengujian
dengan variasi 680 watt dan jarak antar rak 6 cm didapat nilai efisiensi terbesar
dibandingkan dengan variasi pengujian yang lain, yaitu dry = 20,2 %. Sedangkan
pada variasi 732 watt dan jarak antar rak 6 cm didapat nilai laju penguapan terbesar,
yaitu 0,007622371 gram/jam. Berdasarkan dari hasil pengujian, Pada sistem
pengeringan dengan penambahan sudu pengarah bersekat (sectional guide vane),
distribusi udara pengering yang masuk ke input dari ruang pengering lebih merata
jika dibanding kan dengan guide vane dengan arah vertikal dan horizontal sehingga
waktu yang digunakan untuk proses pengeringan ini menjadi lebih cepat.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]