Show simple item record

dc.contributor.authorZulniar Mahanani Pramudyaningrum
dc.date.accessioned2014-01-24T11:43:50Z
dc.date.available2014-01-24T11:43:50Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM072210101074
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23684
dc.description.abstractRadiasi ultraviolet (UV) matahari dibedakan menjadi UVA (320-400 nm), UVB (290-320 nm), dan UVC (di bawah 200 nm). UVC disaring oleh stratosfer, sedangkan UVA dan UVB mampu mencapai permukaan bumi. Pemajanan UVA dan UVB secara akut maupun kronis dapat menimbulkan efek terhadap kulit, antara lain menyebabkan erythema dan tanning. Secara normal, kulit memiliki perlindungan alamiah terhadap sinar UV. Jika pemajanan terjadi secara berlebihan, maka kulit membutuhkan perlindungan tambahan terhadap sinar UV, misalnya dengan menggunakan kosmetik tabir surya. Bahan tabir surya yang digunakan adalah benzophenone-3 sebagai UVA filter dan octyl methoxycinnamate sebagai UVB filter. Keduanya tergolong ke dalam tabir surya kimia (chemical absorbents). Penggunaan tabir surya kimia seringkali dikombinasikan dengan bahan tabir surya fisik untuk untuk meningkatkan efektivitasnya. Tabir surya fisik yang digunakan adalah zink oksida. Efektivitas sediaan tabir surya juga dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) sediaan, sehingga di dalam sediaan tabir surya seringkali ditambahkan senyawa AHA seperti asam laktat sebagai acidifying agent. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh asam laktat dan zink oksida. Optimasi perlu dilakukan dalam penelitian ini untuk menetapkan komposisi keduanya. Penelitian ini dilakukan berdasarkan desain faktorial dengan dua level sehingga diperlukan empat rancangan formula, yaitu F(1), Fa, Fb, dan Fab. Sediaan tabir surya dibuat dalam basis krim o/w. Evaluasi sifat fisika kimia yang dilakukan meliputi evaluasi organoleptis, tipe krim, viskositas, daya sebar, dan pH. Evaluasi efektivitas tabir surya yang dilakukan meliputi penentuan nilai SPF, % transmisi eritema dan % transmisi pigmentasi. Respon yang dipilih dalam tahap penentuan formula optimum adalah respon pH dan SPF, dengan kriteria respon pH berkisar antara 3,5-6,5 dan kriteria respon SPF antara 8-30. Analisis varian yang dilakukan menunjukkan bahwa asam laktat, zink oksida, dan interaksi antara keduanya berpengaruh signifikan terhadap respon pH dan SPF. Berdasarkan hasil pengujian terhadap pH, diketahui bahwa asam laktat memiliki efek sebesar -0,831667 yang berarti bahwa penambahan asam laktat akan menurunkan pH sediaan. Sebaliknya, zink oksida memiliki efek sebesar +0,508333 yang berarti penambahan zink oksida akan menyebabkan peningkatan pH. Interaksi antara keduanya bernilai +0,498333 yang berarti interaksi keduanya akan meningkatkan pH. Urutan formula dengan nilai pH terkecil hingga terbesar adalah Fa < Fab < F(1) < Fb. Hasil pengujian SPF menunjukkan bahwa nilai SPF Fb < Fab < F(1) < Fa. Asam laktat memiliki efek sebesar +5,88225 yang berarti penambahan asam laktat akan meningkatkan nilai SPF. Sebaliknya, zink oksida memiliki efek sebesar - 6,48015 yang berarti penambahan zink oksida akan menurunkan nilai SPF. Interaksi antara keduanya bernilai -3,76532 yang berarti interaksi keduanya akan menurunkan nilai SPF. Tahapan selanjutnya adalah penentuan daerah optimum berdasarkan kedua respon dengan kriteria yang telah ditetapkan. Jumlah asam laktat yang dapat ditambahkan untuk mencapai formula optimum adalah berkisar antara 3% hingga 10%. Jumlah zink oksida yang dapat ditambahkan adalah antara 0,5% hingga 2,76%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072210101074;
dc.subjectKomposisi Asam Laktat dan Zink Oksidaen_US
dc.titleOPTIMASI KOMPOSISI ASAM LAKTAT DAN ZINK OKSIDA DALAM KRIM TABIR SURYA KOMBINASI BENZOPHENONE-3 DAN OCTYL METHOXYCINNAMATE DENGAN DESAIN FAKTORIALen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record