dc.description.abstract | Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi
modern dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan
daya pikir manusia. Namun, dalam proses pembelajaran yang berlangsung masih
banyak peserta didik yang kesulitan dalam memahami pelajaran matematika.
Berdasarkan informasi yang diberikan guru bidang studi matematika kelas VII SMP
Darul Hikmah adalah kurangnya pemahaman konsep siswa terutama dalam
aritmetika sosial, ini terlihat dari ketidak pahaman siswa dalam memecahkan soal
cerita ataupun yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu salah satu cara
untuk meningkatkan pemahaman konsep aritmetika sosial siswa adalah dengan
penerapan pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Namun demikian PBI juga
memiliki kekurangan, salah satu kekurangan dari PBI adalah bagi siswa yang malas,
tujuan dari metode ini tidak dapat tercapai sesuai dengan harapan pembelajaran. Oleh
karena itu alangkah baiknya jika PBI disajikan dengan setting Quantum teaching,
diharapkan situasi pembelajaran Matematika yang menegangkan menjadi
pembelajaran yang menyenangkan.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Darul Hikmah mulai tanggal 22 November
2010 sampai 04 Desember 2010 dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VIIA.
Jebis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan melakukan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan metode observasi,
dokumentasi, tes, dan wawancara. Data yang dikumpulkan berupa tes individu,
aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran, serta jawaban siswa
dan guru bidang studi terhadap wawancara yang dilakukan oleh peneliti.
Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa pembelajaran Problem based
Instruction (PBI) dengan setting Quantum Teaching sudah berjalan sesuai denagn
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Hal itu terlihat aktivitas guru
yang mengalami peningkatan pada tiap pertemuan. Pada siklus pertama aktivitas guru
adalah 72%, pada siklus kedua adalah 87%. Aktivitas siswa pada siklus kedua
mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus pertama. Aktivitas perhatian
terhadap penjelasan guru dari 74% menjadi 86%, aktivitas mengorganisasikan tugas
belajar dari 65% menjadi 74%, aktivitas mengumpulkan dan menganalisis informasi,
serta memecahkan masalah dalam LKS dari 63% menjadi 65%, aktivitas mengisi dan
mempresentasikan LKS dari 85% menjadi 90%, aktivitas menganalisis dan
mengevaluasi pemecahan masalah dari 46% menjadi 69%. Ketuntasan klasikal siswa
mengalami peningkatan dari 65% menjadi 96%. Dengan demikian pembelajaran
Problem based Instruction (PBI) dengan setting Quantum Teaching dapat dijadikan
alternativ bagi guru untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas | en_US |