KEMAMPUAN BERTAHAN HIDUP ORANG DENGAN HIV DAN AIDS (ODHA) DI KLINIK VCT RSD BALUNG KABUPATEN JEMBER
Abstract
Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan
perhatian serius. Hal ini karena jumlah kasus AIDS yang dilaporkan, setiap tahunnya
meningkat secara signifikan. AIDS menjadi salah satu tantangan baru akibat
perkembangan jaman dan perubahan gaya hidup masyarakat
Menurut WHO (World Health Organization), setiap tahunnya terdapat 1,8
juta orang meninggal dunia akibat HIV dan sekitar 34 juta orang di dunia mengidap
AIDS. Jumlah kasus HIV dan AIDS di Indonesia yang dilaporkan secara resmi
kumulatif dari tahun 2000 sampai Desember 2009 sebanyak 16.964 kasus. Tahun
2009 sebanyak 3.234 kasus, tahun 2010 sebanyak 4.223 kasus dan tahun 2011
sebanyak 5.091 kasus. Hal ini menjadikan Jawa Timur sebagai daerah dengan jumlah
kasus dan penyebaran HIV dan AIDS naik dari urutan ketiga menjadi urutan kedua di
bawah DKI Jakarta pada tahun 2011. Berdasarkan data yang diperoleh dari studi
pendahuluan di Klinik VCT RSD Balung Jember, kasus HIV dan AIDS pada tahun
2009 sebanyak 22 kasus, pada tahun 2010 sebanyak 34 kasus dan sebanyak 79 kasus
pada tahun 2011. Penemuan antiretroviral therapy (ART) mendorong suatu revolusi
dalam perawatan ODHA. Meskipun belum mampu menyembuhkan dan menambah
tantangan dalam hal efek samping, namun mampu menunjukkan penurunan angka
kematian dan kesakitan.
Skripsi ini bertujuan menganalisis faktok-faktor yang mempengaruhi
kemampuan bertahan hidup Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Klinik VCT
RSD Balung Kabupaten Jember. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan
desain kohort retrospektif. Sampel dalam penelitian yaitu 116 ODHA. Teknik
pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi dengan menganalisis data kohort
pra ART dan saat ART di VCT RSD Balung. Data yang diperoleh disajikan dalam
bentuk tabel dan hasil analisis disajikan dalam bentuk grafik. Data dianalisis
menggunakan analisis univariabel, bivariabel dengan metode Kaplan Meier dengan
tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Hasil penelitian menunjukan rata-rata kemampuan bertahan hidup ODHA di
Klinik VCT RSD Balung adalah 7,3 bulan dengan median time 50% ODHA hidup
selama 3 bulan. Variabel pekerjaan, lama terdiagnosis, terapi ART dan infeksi
oportunistik berhubungan secara signifikan dengan kemampuan bertahan hidup
ODHA.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diperoleh saran yaitu KPA
sebagai lembaga yang mewadahi berbagai stake holder perlu meningkatkan
koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan orang yang beresiko untuk
melakukan tes HIV lebih dini. Pemerintah daerah perlu mengupayakan adanya terapi
antiretroviral lengkap di seluruh Klinik VCT di Kabupaten Jember. Mengoptimalkan
informasi dalam bentuk media tertulis seperti booklet mengenai terapi antiretroviral
agar ODHA bisa lebih memahami ART, dampak dan manfaatnya
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]