dc.contributor.author | Laurencia Febrina Ruth Suwarso | |
dc.date.accessioned | 2014-01-24T08:43:02Z | |
dc.date.available | 2014-01-24T08:43:02Z | |
dc.date.issued | 2014-01-24 | |
dc.identifier.nim | NIM072010101043 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23646 | |
dc.description.abstract | spektofotometri. Sedangkan pada proses kedua digunakan toksin yang telah mengalami pemanasan selama 30 menit dalam suhu 1000C. Toksin tersebut dengan berbagai konsentrasi dicek potensi hemolisinnya terhadap eritrosit. Kemudian dihitung dengan menggunakan spektofotometri untuk mengetahui seberapa banyak eritrosit yang pecah. Hasil dari dua proses di atas akan dibandingkan dengan program GraphPad prism versi 5 dengan T-Test p≤0,05.
Hasil penelitian menunjukkan p=0,2626. Hal ini berarti bahwa potensi toksin Physalia physalis tidak dipengaruhi oleh pemanasan. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 072010101043; | |
dc.subject | PEMANASAN TERHADAP POTENSI TOKSIN UBUR-UBUR (Physalia physalis | en_US |
dc.title | PENGARUH PEMANASAN TERHADAP POTENSI TOKSIN UBUR-UBUR (Physalia physalis) PADA HEMOLISIS ERITROSIT MANUSIA | en_US |
dc.type | Other | en_US |