DESAIN POMPA MULTISYRINGE UNTUK ANALISA SISTEM ALIR
Abstract
Flow Injection Analysis (FIA) merupakan suatu metode analisis kimia dengan
cara menyuntikkan sejumlah volume sampel ke dalam suatu aliran carrier dan terjadi
reaksi tertentu yang kemudian dibawa ke suatu detektor. Pengukuran sampel dengan
menggunakan FIA mempunyai beberapa kelebihan yaitu waktu analisis yang relatif
cepat, pelarut yang digunakan lebih sedikit, dan meminimalisir kontaminan.
Komponen utama analisa sistem alir yaitu unit penggerak, unit injeksi, unit
transportasi atau reaktor dan detektor. Unit penggerak yang berupa pompa merupakan
komponen vital pada metode analisa sistem alir (FIA). Beberapa macam pompa yang
digunakan dalam metode analisa sistem alir antara lain yaitu botol bertekanan,
pompa peristaltik dan pompa syringe. Unit penggerak yang selama ini digunakan
yaitu pompa peristaltik, akan tetapi dalam beberapa faktor pompa ini mempunyai
beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan pada pompa peristaltik yaitu pipa elastis
yang digunakan untuk mengalirkan larutan, akan mudah rusak atau luka karena sering
bergesekan dan tertekan oleh roller pump serta harga yang relatif mahal. Oleh karena
itu dibutuhkan suatu pompa alternatif yaitu dengan membuat sistem pompa yang
lebih fungsional serta relatif terjangkau. Pompa yang digunakan yaitu pompa
multisyringe, dimana pompa multisyringe ini merupakan varian dari FIA (analisa
sistem alir) yang dikembangkan pada tahun 1999. Sistem FIA ini biasa disebut
dengan sistem MSFIA (multisyringe flow injection analysis).
Penelitian dilaksanakan dalam empat tahap percobaan. Percobaan tahap
pertama yaitu uji konsistensi volume larutan yang terinjeksi terhadap variasi waktu
dan kecepatan pompa. Percobaan pertama yaitu terhadap variasi waktu. Kecepatan
pompa dua dibuat konstan yaitu 50% PWM dan variasi waktu yang digunakan 10, 20,
30, 40 dan 50 sekon (pengukuran terhadap variasi waktu). Percobaan kedua yaitu
variasi terhadap kecapatan pompa. Waktu pergerakan pompa dibuat konstan yaitu 25
sekon dan variasi kecepatan pompa yang digunakan 40, 50, 60, 70, 80, 90 dan 100%
PWM (pengukuran terhadap variasi kecepatan pompa). Uji konsistensi volume
sampel yang terinjeksi terhadap variasi waktu dilakukan dengan menimbang masa
sampel yang terinjeksi selama waktu tertentu, kemudian dihitung volume sampel
dengan menggunakan masa jenis. Uji konsistensi volume sampel yang terinjeksi
terhadap variasi kecepatan rotasi pompa dua dilakukan dengan menimbang masa
sampel yang terinjeksi selama waktu konstan dengan kecepatan pompa yang
bervariasi, kemudian dihitung volume sampel dengan menggunakan masa jenis.
Percobaan tahap kedua yaitu pembuatan sistem injeksi otomatis dan
terkomputerisasi. Percobaan ini dilakukan setelah diketahui volume larutan yang
terinjeksi konsisten terhadap variasi waktu pompa dan kecepatan pompa. Pembuatan
sistem injeksi otomatis dapat dilakukan dengan memasukkan persamaan regresi linear
dan volume sampel yang akan divariasi ke dalam program injeksi otomatis.
Tahap ketiga yang dilakukan adalah mengetahui respon elektroda terhadap
perubahan laju alir. Sampel yang di gunakan adalah timbal 100 ppm. Laju alir
optimum diperoleh pada potensial yang terbesar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa laju alir optimum pada kecepatan 0,0308 mL/s (80 % pwm). Percobaan tahap
ke empat membuat kurva kalibrasi dengan perolehan laju alir optimum dan
konsentrasi timbal yang digunakan adalah 0,1 ppm, 0,1 ppm, 1 ppm, 10 ppm, 100
ppm dan 1000 ppm. Diperoleh nilai regresi 0,985 dan limit deteksi sebesar 2,2 x 10
ppm dan reprodusibilitas sebesar 0,05% sampai 1,6%. Serta aplikasi anlisa sampel
alam diperoleh nilai uji perolehan kembali sebesar 90,3 %