Show simple item record

dc.contributor.authorAnnisa Rahma Chamima
dc.date.accessioned2014-01-24T08:23:30Z
dc.date.available2014-01-24T08:23:30Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM071610101056
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23634
dc.description.abstractKaries gigi merupakan penyakit endemik di Indonesia dengan prevalensi yang cukup tinggi. Dalam bidang kesehatan mulut, masalah yang sering dihadapi adalah karies atau plak gigi, yang terdiri atas kumpulan bakteri yang berkembang biak dan melekat erat di permukaan gigi. Pada awal pembentukan plak, jenis kokus gram positif terutama Streptococcus merupakan jenis yang paling banyak dijumpai, di samping bakteri yang berbentuk batang. Jenis bakteri yang mempunyai kemampuan paling besar untuk membentuk polisakarida ekstraselular adalah Streptococcus mutans. Bakteri ini mempunyai kemampuan untuk mensintesis sukrosa, glukosa atau karbohidrat lain menjadi polisakarida ekstraselular dan asam. Bakteri ini juga dapat menurunkan pH menjadi 5,2- 5,5 dan menyebabkan demineralisasi gigi. Untuk menyiasati keadaan ini, maka dilakukan beberapa penelitian yang mampu menunjukkan bahwa salah satu bahan yang memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans adalah ekstrak biji pinang (Areca catechu L.). Analisis sebelumnya menyatakan bahwa buah pinang mengandung senyawa bioaktif yaitu flavonoid diantaranya tanin, yang dapat menguatkan gigi. Diduga tanaman pinang mengandung sejumlah komponen senyawa berbasis Selenium (Se) sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis inhibisi ekstrak biji pinang terhadap pelepasan ion fosfor pada proses demineralisasi gigi. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian yang the post test only control group design. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Laboratorium Biologi Fakultas Farmasi Universitas Jember, dan Labora- vii torium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pada penelitian ini digunakan sampel potongan gigi premolar-1 rahang atas dibagi menjadi empat kelompok: kelompok kontrol (tidak diberi ekstrak biji pinang), kelompok yang diberi ekstrak biji pinang 100%, kelompok yang diberi ekstrak biji pinang 50%, dan kelompok yang diberi ekstrak biji pinang 25%. Pelepasan ion fosfor diukur dengan menggunakan alat Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS), hasilnya dalam satuan ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pelepasan ion fosfor secara signifikansi 0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna dalam setiap kelompok. Pelepasan ion fosfor pada kelompok perlakuan menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak biji pinang (Areca catechu L.) yang semakin tinggi dapat menyebabkan penurunan pH, sehingga jumlah pelepasan ion fosfor menjadi semakin tinggi. Kesimpulan hasil penelitian ini, pemberian ekstrak biji pinang berpengaruh menghambat pelepasan ion fosfor dalam proses demineralisasi gigi yang distimulasi Streptococcus mutans. Konsentrasi ekstrak biji pinang yang efektif dalam menghambat pelepasan ion fosfor pada proses demineralisasi gigi yang distimulasi Streptococcus mutans adalah ekstrak pinang dengan konsentrasi yang rendah, karena biji pinang bersifat asam yang dapat mengakibatkan terjadinya pelepasan ion fosfor. Saran setelah dilakukan penelitian ini antara lain ekstrak biji pinang bersifat asam sehingga perlu diperhatikan konsentrasi yang efektif dalam pemakaiannya sehari-hari, serta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bahan-bahan lain yang perlu ditambahkan dalam pengaplikasian biji pinang agar pH tidak asam.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071610101056;
dc.subjectEKSTRAK BIJI PINANG ( Areca catechu L.)en_US
dc.titleINHIBISI EKSTRAK BIJI PINANG ( Areca catechu L.) TERHADAP PELEPASAN ION FOSFOR PADA PROSES DEMINERALISASI GIGI YANG DISTIMULASI Streptococcus mutansen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record