dc.description.abstract | Hasil belajar siswa yang rendah secara klasikal disebabkan oleh pendekatan
pembelajaran matematika yang cenderung terpusat pada guru sehingga menyebabkan
siswa cenderung pasif dalam menyampaikan ide, maupun gagasannya. Selain itu
penggunaan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik siswa
menyebabkan konsep abstrak pada siswa.
Penerapan model cooperative learning tipe Teams Games Tournament
menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan, meningkatkan keterampilan sosial
dan aktivitas siswa. Siswa lebih mudah memahami materi pecahan sederhana melalui
belajar secara berkelompok, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament adalah
Learning tipe Teams Games Tournament untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kelas III SDN Sempusari I Jember tahun ajaran 2010/2011,
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sempusari I Jember. Subjek penelitian
yang diambil adalah siswa kelas III yang terdiri atas 40 siswa, dengan 17 siswa laki-
laki dan 23 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif. Jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas dengan pelaksanaan
dua siklus. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, wawancara, observasi,dan tes, sedangkan data yang dianalisis berupa hasil observasi aktivitas guru dan
siswa selama tindakan, wawancara guru dan siswa, serta hasil tes akhir siklus siswa.
Penelitian dilaksanakan bulan April 2011. Presentase aktivitas siswa pada
siklus I terdiri dari aktivitas mendengarkan penjelasan guru 68,75%, kerja sama saat
diskusi kelompok 61,25%, menjawab pertanyaan saat game 70% dan kemampuan
memainkan turnamen akademik 73,75%. Sehingga aktivitas siswa secara klasikal
pada siklus I mencapai 68,5%, dengan kriteria keaktifan siswa aktif. Sedangkan
Presentase aktivitas siswa pada siklus II, terdiri dari aktivitas mendengarkan
penjelasan guru 87,5%, kerja sama saat diskusi kelompok 85%, menjawab pertanyaan
saat game 80,1% dan kemampuan memainkan turnamen akademik 88,8%,sehingga
aktivitas siswa secara klasikal pada siklus II mencapai 85,6% dengan kriteria
keaktifan siswa secara klasikal sangat aktif.
Analisis hasil Tes Akhir pada pra siklus, ketuntasan secara klasikal hanya
mencapai 37,5 % dan dinyatakan tidak tuntas. Siklus I, ketuntasan hasil belajar siswa
secara klasikal mencapai 52,5 % yang dapat dikatakan ada peningkatan walaupun
pada dasarnya tidak tuntas. Tes Akhir siklus II ketuntasan hasil belajar siswa secara
klasikal mencapai 97,5 % ,sehingga terlihat adanya peningkatan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah proses pembelajaran dengan penerapan
pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar,
menumbuhkan rasa solidaritas untuk saling membantu dan bekerja sama dalam
belajar, serta siswa juga dapat menerima adanya perbedaan keragaman yang ada di
sekitar lingkungan belajarnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa model cooperative
learning tipe Teams Games Tournament | en_US |