PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 5 TANGGUL TAHUN AJARAN 2009/2010
Abstract
Pembelajaran IPS selama ini dianggap membosankan, terkesan kurang
bervariasi, dan merupakan mata pelajaran hafalan saja. Pembelajaran IPS di sekolahsekolah
umumnya menggunakan meteode Ceramah, guru kurang menggunakan
model, metode atau teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan materi
pembelajaran, sehingga berakibat pada rendahnya aktivitas kerjasama siswa dalam
kelas dan berdampak pada ketuntasan hasil belajar siswa yang diperoleh tidak
maksimal. Oleh karena itu diperlukan suatu variasi dalam penerapan pembelajaran di
kelas yaitu dengan menggunakan model Cooperatif Learning teknik Jigsaw. Tujuan
penelitian ini adalah 1) Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran
IPS pada siswa kelas VII semester genap tahun ajaran 2009/2010 di SMP Negeri 5
Tanggul setelah diterapkan pembelajaran Kooperatif Jigsaw
2) Meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS pada siswa
kelas VII semester genap tahun ajaran 2009/2010 di SMP Negeri 5 Tanggul setelah
diterapkan pembelajaran Kooperatif Jigsaw
Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat membuat siswa terlibat secara aktif
dalam pembelajaran,Pembelajaran kooperatif Jigsaw marupakan suatu model
pembelajaran yang diterapkan melalui teknik Jigsaw sehingga dalam penerapannya
dikelas mampu menciptakan suasana pembelajaran yang dinamis, gotong royong dan
aktif secara bersama-sama untuk memecahkan suatu masalah dengan cara berdiskusi,
dalam satu kelompok kemudian siswa yang mendapat bagian subbab yang sama akan
berkumpul dalam kelompok baru yaitu tim ahli kemudian mereka kembali kepada
kelompok asal untuk mengajarkan tentang suatu materi yang didapat dari kelompok ahli, sehingga akan tercipta suatu pembelajaran yang mampu membuat siswa aktif
dalam pembelajaran.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan kelas ( Classroom Action
Researh) yang menggunakan model skema Penelitian Tindakan Kelas Hopkins
dengan tiga siklus. Penentuan tempat penelitian adalah Purposiv Sampling area yaitu
SMP Negeri 5 Tanggul. Subyek penelelitian ditentukan dengan diadakan pre test
pada kelas VII. Subyek dalam penelitian ini adalah siswakelas VII A dengan jumlah
44 siswa. Pada standar kompetensi Sejarah, pokok bahasan Perkembangan
Masyarakat Sejak Masa Hindu –Budha Sampai Masa Kolonial Eropa di kelas VII
semester genap tahun ajaran 2009/2010. Data diambil dengan menggunakan metode
Observasi, Dokumentasi, wawancara dan tes.
Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelelitian dapat disimpulkan bahwa
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Semester Genap Dalam mata pelajaran IPS
di SMP Negeri 5 Tanggul Tahun Pembelajaran 2009/2010 dapat meningkatkan
Aktivitas dan ketuntsan hasil belajar siswa. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil
penelitian tiap siklus yaitu pada siklus I aktivitas belajar yang ditunjukkan siswa
secara keseleruhan siswa belum masuk dalam kriteria aktif karena hanya 8 siswa
yang mendapat kriteria aktif atau sekitar 18 % siswa yang aktif dari 44 siswa yang
ada dikelas, Pada siklus II menunjukkan sebanyak 33 siswa yang mendapat kriteria
aktif atau sekitar 75 % siswa yang aktif dari 44 siswa, hal ini mengalami peningkatan
jika dibandingkan siklus I yang hanya 8 siswa yang mendapat kriteria aktif atau
sekitar 18 % siswa yang aktif dari 44 siswa yang ada dikelas. Pada siklus III sebanyak
40 siswa yang mendapat kriteria aktif atau sekitar 91 % siswa yang aktif dari 44 siswa
dikelas, kemudian untuk Ketuntsan Hasil Belajar siswa pada siklus I hasil yang
diperoleh siswa dalam ketuntasan belajar mencapai 63.41 dengan jumlah siswa yang
tuntas sebanyak 13 siswa atau sekitar 29,55 % dari jumlah siswa yang ada dikelas,
Pada siklus II ini kelas VII A mencapai rata rata 71.60 untuk ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus II ini yang mendapat nilai < 70 sebanyak 19 siswa dengan
presentas 43 % dan siswa yang mendapat nilai 70 – 100 sebanyak 25 siswa dengan
presentase 57 %. Jadi mengalami peningkatan dari jumlah siswa yang awalnya tuntas
belajar sebanyak 13 siswa pada siklus I menjadi 25 siswa pada siklus II ini, Pada
Siklus III ketuntasan belajar siswa mencapai rata-rata 78.18 yang mendapat nilai < 70
hanya 6 siswa dan yang mendapat nilai 70 – 100 sebanyak 38 siswa dengan
presentase 86 %