DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper Crocatum) TERHADAP Streptococcus mutans
Abstract
Usaha dalam mencegah karies telah dilakukan pemerintah, tetapi tingkat
prevalensi karies di Indonesia masih tinggi. Karies gigi terjadi melalui reaksi kimiawi
oleh bakteri. Ekstrak daun sirih merah (piper crocatum) merupakan bahan obat alami
dimana terdapat kandungan bahan aktif di dalam daun sirih merah yaitu minyak atsiri,
fenol, kavikol, tanin yang mempunyai kemampuan daya antibakteri. Streptococcus
mutans adalah salah satu bakteri yang diketahui sebagai penyebab utama timbulnya
karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun sirih
merah terhadap bakteri S.mutans, apabila dapat menghambat seberapa besar daya
hambat ekstrak daun sirih merah terhadap S. Mutans dan berapa konsentrasi terkecil
esktrak daun sirih merah yang dapat menghambat S. mutans .
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris, dengan rancangan
penelitian post only control design. Untuk uji daya hambat ekstrak daun sirih merah
menggunakan uji Well diffusion method (metode sumuran). Sampel dibagi menjadi
lima kelompok perlakuan yaitu kelompok ekstrak daun sirih merah konsentrasi 100%
(A1), konsentrasi 10% (A2) ,konsentrasi 1% (A3), chlorhexidine (kontrol positif),
Aquades (kontrol negatif). Petridish yang berisi media BHI-A yang telah terinokulasi
S. mutans diisi dengan bahan penelitian sesuai dengan kode kelompoknya. Seluruh
petridish dimasukkan kedalam desikator dan diinkubasi ke dalam inkubator pada
suhu 37°C selama 24 jam. Setelah 24 jam dilakukan pengamatan dan pengukuran
dengan menggunakan jangka sorong.
viii
Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok perlakuan untuk konsentrasi 100
% mempunyai rata-rata diameter terbesar yaitu 11,789 mm dan rata-rata diameter
terkecil pada konsentrasi 1% yaitu 6,758 mm, sedangkan rata-rata diameter terbesar
untuk kelompok kontrol adalah chlorhexidine yaitu 12,745 mm. Hasil uji statistik
Kruskal Wallis menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada semua kelompok.
Untuk mengetahui perbedaan antar kelompok dilanjutkan dengan uji Mann Whitney.
Hasil uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan antar kelompok, kecuali pada
kelompok perlakuan konsentrasi 100% dengan kelompok kontrol positif
(chlorhexidine).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ekstrak daun sirih merah
mempunyai kemampuan dalam menghambat pertumbuhan S. mutans. Daya hambat
ekstrak daun sirih merah konsentrasi 100% memiliki keefektifan yang sama dengan
kontrol positif (chlorhexidine) dalam menghambat pertumbuhan S. mutans.
Konsentrasi minimal ekstrak daun sirih merah dalam menghambat pertumbuhan S.
mutans pada konsentrasi 1%.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]