Show simple item record

dc.contributor.authorYOHANES HANDOKO
dc.date.accessioned2014-01-24T06:00:08Z
dc.date.available2014-01-24T06:00:08Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM080810301128
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23469
dc.description.abstractPada pertengahan tahun 2007, di Indonesia terjadi depresiasi nilai rupiah terhadap dolar Amerika sehingga berakibat terjadinya krisis ekonomi di Indonesia. Hal ini berpengaruh pada likuiditas suatu perusahaan, sehingga banyak perusahaan - perusahaan yang bangkrut karena kesulitan dalam membayar utang-utangnya. Pada tahun 2009 terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, hal ini menyebabkan volume perdagangan global merosot tajam, dampaknya adalah banyak industri besar yang terancam bangkrut, terjadi penurunan kemampuan produksi oleh suatu industri, dan jumlah pengangguran semakin bertambah. Dampak yang dirasakan dari kedua kondisi di atas adalah kemungkinan terjadinya financial ditress pada perusahaanperusahaan di Indonesia. Financial distress dapat ditunjukkan oleh beberapa gejala, salah satunya adalah jika selama dua tahun berturut -turut perusahaan mengalami laba bersih negatif, dalam penelitian (Hofer 1980 dan Whitaker 1999, dalam Luciana Spica Almilia, 2003) menggunakan laba bersih operasi atau (net operating income). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji pengaruh tingkat likuiditas, tingkat leverage, tingkat pertumbuhan, dan tingkat profitabilitas dalam memprediksi terjadinya financial distress. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan sampel dipilih dengan metode purposive sampling dengan berdasarkan pada kriteria yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan selama 2009 sampai dengan 2011, perusahaan yang telah memiliki data lengkap di Bursa Efek Indonesia. Dari 131 populasi diperoleh 57 sampel. Setelah dilakukan analisis dapat diketahui bahwa 47 perusahaan sehat dan 10 perusahaan mengalami financial distress. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik. Hal ini dikarenakan variabel dependen dalam penelitian ini merupakan variabel dummy. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan terbukti berpengaruh signifikan dalam memprediksi financial distress perusahaan manufaktur di Indonesia, sedangkan tingkat likuiditas, tingkat leverage, dan tingkat profitabilitas tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksi financial distress.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080810301128;
dc.subjectFINANCIAL DISTRESSen_US
dc.titlePERANAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record