EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA SD NEGERI DI KECAMATAN BANTARAN KABUPATEN PROBOLINGGO
Abstract
Kualitas pendidikan di Indonesia masih mengkhawatirkan termasuk
pendidikan dasar, hal tersebut terbukti dengan rendahnya kepedulian masyarakat akan
arti pentingnya pendidikan. Pemerintah telah memprogramkan pemberian Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dalam rangka membebaskan biaya untuk pendaftaran,
iuran bulanan sekolah, biaya ujian, bahan dan biaya praktek, namun pada
kenyataannya masih saja kualitas pendidikan belum mengalami peningkatan. Dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan program pengalihan dari subsidi
BBM pada sektor pendidikan. Dengan adanya penyaluran dana tersebut membuka
peluang bagi sekolah untuk memenuhi kekurangan fasilitas pendukung sehingga
kegiatan belajar-mengajar dapat berjalan secara baik. Keberadaan dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) diharapkan memberikan solusi terhadap masalah
pendidikan, seperti minat anak-anak untuk bersekolah, jumlah lulusan, jumlah siswa
yang melanjutkan ke SMP, jumlah angka putus sekolah, sekolah yang bangunannya
tidak layak, dan keterbatasan sarana penunjang kegiatan belajar-mengajar.
Pelaksanaannya yang sudah berjalan sekitar 3 tahun perlu dilakukan penelitian
untuk melihat apakah sudah berjalan sebagaimana mestinya seperti yang terdapat
pada pedoman dasar pelaksanaan BOS. Akan tetapi pemaknaan positif terhadap
program BOS tersebut mengalami distorsi dalam praktek. Program BOS merupakan
kebijakan pembangunan pendidikan dalam kurun waktu 2004-2009 meliputi
peningkatan akses rakyat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas melalui
peningkatan pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan
pemberian akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini
kurang dapat menjangkau layanan pendidikan.
Penelitian ini peneliti ingin mengetahui implementasi serta timgkat
keberhasilan program BOS. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode
Purposive, yaitu pemilihan tempat penelitian yang ditentukan secara sengaja.
Penelitian ini dilakukan pada SD Negeri di Kecamatan Bantaran Kabupaten
Probolinggo. Metode penentuan subjek penelitian secara Purposive. Subyek
penelitian di sini dibagi menjadi yaitu responden dan informan. Adapun responden
dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah Dasar yang berada di Kecamatan
Bantaran. Sedangkan untuk informannya adalah Kepala Dinas Diknas Kecamatan
Bantaran Kabupaten Probolinggo, Guru Sekolah Dasar, Komite Sekolah, Siswa, dan
Orang tua siswa. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara
mendalam (indepth interview). Analisis datanya menggunakan analisis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian kondisi pendidikan di Kecamatan Bantaran
Kabupaten Probolinggo khususnya jenjang Sekolah Dasar sangatlah memprihatinkan.
Karena banyak masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya pendidikan. Selain itu
juga dikarenakan faktor adat-istiadat dan ekonomi. Setelah adanya dana BOS sedikitdemi
sedikit
masyarakat
mulai
peduli
dengan
pendidikan.
Evaluasi hasil penelitian mengenai implementasi program BOS pada SD
Negeri di Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo adalah tingkat keberhasilan
program BOS berdasarkan aspek jumlah siswa rata-rata mencapai 50%. Ketercapaian
keberhasilan program BOS berdasarkan aspek jumlah siswa kurang berhasil karena
ternyata pihak sekolah belum mampu memotivasi masyarakat untuk menyekolahkan
anaknya dalam rangka Wajar Dikdas 9 Tahun.
Sedangkan ketercapaian tingkat keberhasilan program BOS berdasarkan aspek
jumlah lulusan SD tidak berhasil rata-rata mencapai 45,8%, hal ini dikarenakan
kurangnya dorongan kepada siswa untuk menuntaskan masa studinya. Hal ini terkait
dengan adanya adat-istiadat masyarakat setempat terutama bagi anak perempuan.