dc.description.abstract | Opera Van Java merupakan sebuah acara komedi yang paling diminati
pemirsa televisi saat ini. Hal ini disebabkan cerita yang dibawakan berbeda setiap
harinya, mulai dari legenda, mitos sampai issue aktual di masyarakat baik nasional
maupun internasional. Para wayang dan dalang yang merupakan komedian kawakan
membuat acara ini semakin hidup dengan akting spontan dikarenakan harus
menampilkan cerita tanpa naskah disertai ulah mereka yang sering mengacaukan gilir
tutur sehingga menimbulkan beragamnya tindak tutur, membuat acara ini semakin
menarik untuk ditonton. Berdasarkan alasan tersebut penelitian ini mengangkat
permasalahan (1) konteks tutur yang terdapat dalam Opera Van Java di stasiun
televisi TRANS 7, (2) gilir tutur yang terdapat dalam Opera Van Java di stasiun
televisi TRANS 7, dan (3) wujud tindak tutur yang terdapat dalam Opera Van Java di
stasiun televisi TRANS7. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
mendeskripsikan : (1) konteks tutur yang terdapat dalam Opera Van Java di stasiun
televisi TRANS 7, (2) gilir tutur yang terdapat dalam Opera Van Java di stasiun
televisi TRANS 7, dan (3) wujud tindak tutur yang terdapat dalam Opera Van Java di
stasiun televisi TRANS7.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Rancangan penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini
adalah konteks tutur, gilir tutur, dan wujud tindak tutur dalam percakapan Opera Van
Java di stasiun televisi TRANS 7.
Hasil penelitian adalah konteks tutur, gilir tutur dan wujud tindak tutur yang
ditemukan dalam wacana percakapan Opera Van Java. Konteks tutur dalam wacana
percakapan Opera Van Java di Stasiun Televisi TRANS 7 meliputi (1) konteks fisik, 2) konteks epistemis, (3) konteks linguistik, (4) konteks sosial. Gilir tutur yang
terdapat dalam wacana percakapan Opera Van Java di Stasiun Televisi TRANS 7
cenderung kacau terlihat dari prosedur pengambilan gilir tutur yaitu : memotong,
menyerobot, tumpang tindih dan mengubah topik pembicaraan. Wujud tindak tutur
yang terdapat dalam Opera Van Java di Stasiun Televisi TRANS 7 meliputi (1)
wujud tindak tutur representatif, yakni (a) wujud deskriptif, (b) wujud informatif, (c)
wujud asertif, (d) wujud responsif, (e) wujud disputatif, (f) wujud retraktif, (g) wujud
konfirmatif, (h) wujud retrodiktif, (i) wujud konsesif; (2) wujud tindak tutur direktif,
yakni (a) wujud request, (b) wujud question, (c) wujud requerements, (d) wujud
prohibitif, (e) wujud permissive, (f) wujud advisoris; (3) wujud tindak tutur komisif,
yakni (a) wujud promise, (b) wujud offers; (4) wujud tindak tututr ekspresif, yakni (a)
wujud greet, (b) wujud accept, (c) wujud reject, (d) wujud apologize.
Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu konteks tutur wacana percakapan Opera
Van Java meliputi : (1) konteks fisik yang terdiri dari tindakan para penutur, objek
serta properti yang digunakan, tempat terjadinya percakapan (tata panggung), dan
kostum yang dikenakan penutur; (2) konteks epistemis yang terdiri dari pengetahuan
kehidupan rumah tangga, bermasyarakat, percintaan dan kekuasaan; (3) konteks
linguistik yang terdiri dari digunakannya campur kode, adanya kalimat yang dibuatbuat
dan nyanyian-nyanyian, (4) konteks sosial yang terdiri dari hubungan teman,
hubungan keluarga/saudara, hubungan lawan/musuh, hubungan suami/istri/kekasih,
serta hubungan atasan dan bawahan. Gilir tutur yang terdapat dalam wacana
percakapan Opera Van Java di Stasiun Televisi TRANS 7 cenderung kacau terlihat
dari prosedur pengambilan gilir tutur yaitu : memotong, menyerobot, tumpang tindih
dan mengubah topik pembicaraan. Wujud tutur yang terdapat dalam Opera Van Java
di Stasiun Televisi TRANS 7 meliputi (1) wujud tindak tutur representatif, yakni (a)
wujud deskriptif, (b) wujud informatif, (c) wujud asertif, (d) wujud responsif, (e)
wujud disputatif, (f) wujud retraktif, (g) wujud konfirmatif, (h) wujud retrodiktif, (i)
wujud konsesif; (2) wujud tindak tutur direktif, yakni (a) wujud request, (b) wujud
question, (c) wujud requerements, (d) wujud prohibitif, (e) wujud permissive, (f)
wujud advisoris; (3) wujud tindak tutur komisif, yakni (a) wujud promise, (b) wujud
offers; (4) wujud tindak tututr ekspresif, yakni (a) wujud greet, (b) wujud accept, (c)
wujud reject, (d) wujud apologize.
Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian yaitu (1) Bagi Dosen
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, diharapkan Wacana OVJ di TRANS 7 ini
bisa dijadikan alternatif bahan kajian dalam kegiatan belajar mengajar di perkuliahan,
(2) Bagi mahasiswa PBSI, diharapkan penelitian ini dapat memberikan khasanah
serta wawasan dalam bidang kajian wacana percakapan. (3) Bagi peneliti selanjutnya
yang tertarik pada wacana percakapan Opera Van Java ini dapat meneliti konsep
humor maupun prinsip humor dalam wacana tersebut. | en_US |