STRATEGI ADAPTASI BURUH TERNAK SAPI PERAH DALAM UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN KELUARGA (Studi Deskriptif Pada Buruh Ternak Sapi Susu Perah di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember)
Abstract
Pekerjaan buruh ternak sapi susu perah merupakan pekerjaan pokok bagi masyarakat yang ada disekitar peternakan sapi susu perah di daerah rembangan Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kab. Jember. Pekerjaan pokok merupakan suatu gerak dan dari pada badan dan pikiran setiap orang guna memelihara kelangsungan hidup badaniah maupun rohaniah. Melakukan pekerjaan untuk mengasilkan barang atau jasa guna memuaskan kebutuhan masyarakat. Dan pekerjaan pokok ini yang di lakukan setiap hari dan yg tidak bisa ditinggal, dan suatu pekerjan utama atau pekerjaan inti yang sumber penghasilannya yang utama adalah dari pekerjaan pokok tersebut. Secara umum, salah satu terjadinya kemiskinan yang dialami oleh buruh ternak di pedesaan disebabkan terpenuhinya hak-hak dasar kebutuhan kesejahteraannya, antara lain kebutuhan akan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, inftastruktur. Di samping itu, kurangnya kesempatan berusaha, kurangnya akses terhadap informasi, teknologi dan permodalan, menyebabkan posisi tawar masyarakat miskin semakin lemah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalis mengenai strategi adaptasi buruh ternak sapi susu perah di pedesaan dalam peningkatkan pendapatan keluarga mereka dalam pemenuhi kebutuhan pokok keluarga yang mencakup: pola-pola adaptasi yang dilakukan oleh buruh ternak sapi susu perah dalam meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, diversifikasi usaha atau pekerjaan yang dilakukan oleh buruh tenak sebagai bagian dari adaptasi mereka dalam peningkatkan pendapatan, dan Sosial Net Work yang bisa diakses sebagai bagian dari adaptasi mereka dalam upaya peningkatan pendapatan. Metode deskriptif merupakan suatu metode yang digunakan dengan maksud untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang keadaan perekonomian masyarakat buruh ternak sapi susu perah dalam memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Dengan demikian peneliti mendeskripsikan, menggambarkan dan menjelaskan secara sistematis faktual atau akurat mengenai fakta-fakta atau fenomena dan cara mengumpulkan data yang diperoleh dari penelitian, kemudian data dipilah-pilah dan dianalisis sesuai dengan pokok bahasan, sehingga terbentuklah analisa kualitatif. Namun jika ada data yang berbentuk tabel, sifatnya hanya mendukung untuk menjelaskan hasil penelitian agar data dapat ditafsirkan secara jelas dan dimengerti. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Deskriptif Kualitatif, yaitu suatu analisis yang menggambarkan keadaan obyek penelitian yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Pada dasarnya metode deskriptif maka mencari fakta dengan interprestasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta situasi tertentu, termasuk hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Hasil penelitian yang dilakukan para buruh ternak sapi perah adalah dengan melakukan strategi aktif, yaitu strategi yang mengoptimalkan segala potensi keluarga untuk melakukan aktivitas sendiri, memperpanjang jam kerja, memanfaatkan sumber daya di lingkungan sekitarnya. Sebagian besar buruh ternak mengoptimalkan potensi keluarga dengan cara melakukan diversifikasi pekerjaan yaitu dengan berdagang, beternak sapi dan kambing, loper susu sapi dan buruh batu dan memobilisasi peran perempuan dalam hal ini istri untuk ikut mencari tambahan pendapatan. Usaha yang dilakukan istri untuk meningkatkan pendapatan keluarga dengan berdagang, rias manten, dan menerima pesanan kue. Di samping melakukan strategi aktif, juga melakukan strategi pasif, yaitu mengurangi pengeluaran keluarga (misalnya pengeluaran untuk keperluan pangan, sandang, kesehatan, pendidikan dan kebutuhan lainnya). Cara yang mereka lakukan adalah mengontrol penghasilan dengan menghemat atau mengurangi pengeluaran dengan tidak membeli barang-barang yang tidak mereka perlukan. Selain itu, pemanfaatan jaring pengaman menjadi alternatif yang biasa mereka lakukan dalam mengatasi permasalahan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Jaringan yang dimaksud adalah relasi sosial mereka, baik formal maupun informal di lingkungan sosial dan lingkungan kelembagaannya. Pemanfaatan jaringan ini terlihat jelas dalam mengatasi permasalahan perekonomian keluarga dengan cara meminjam di warung atau toko terdekat. Meminjam di kantor dengan sistem potong gaji.