dc.description.abstract | Masalah pekerja anak atau buruh anak di Indonesia sudah sejak lama menjadi
salah satu masalah sosial ekonomi yang banyak dibicarakan oleh berbagai kalangan.
Menurut UU Nomor 13/2003 Tentang ketenagakerjaaan pasal 1 disebutkan bahwa
yang dimaksut pekerja anak adalah Anak usia sekolah yang bekerja baik laki-laki
atau perempuan yang berumur kurang dari 18 tahun dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain sudah banyak kita jumpai. Mereka bekerja karena tuntutan
perekonomian dan adanya pengaruh lingkungan. Menurut Sumarnonugroho
(1987:103) bahwa seorang anak tidak perlu mencari nafkah untuk diri sendiri, tetapi
sebaiknya anak diasuh oleh orang tuanya dengan memperoleh kesempatan
pendidikan, melakukan rekreasi, bermain dan bersosialisasi. Berdasarkan pendapat
tersebut nampak bahwa anak tidak boleh diarahkan bekerja di sektor produktif dan
waktu mereka sebaiknya dimanfaatkan untuk bermain, bergembira serta mendapatkan
kesempatan memperoleh pendidikan untuk meraih cita-citanya sesuai dengan
perkembangan fisik, psikologik, intelektual dan sosialnya. Apabila anak didorong
untuk mencari nafkah bagi keluarga berarti sudah terjadi alih peran anak secara
ekonomi yaitu anak yang seharusnya sekolah tetapi didorong untuk bekerja.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: motivasi eksternal apa
saja yang mempengaruhi anak usia sekolah untuk bekerja di Desa Tanjungbumi
Kecamatan Tanjungbumi Kabupaten Bangkalan? Berdasarkan permasalahan tersebut,
maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi eksternal yang
mempengaruhi anak usia sekolah bekerja sebagai pengrajin batik Madura dilihat dari kondisi sosial ekonomi dan lingkungan sosial di Desa Tanjungbumi Kecamatan
Tanjungbumi Kabupaten Bangkalan.
Penelitian ini dilakukan pada home industri pengrajin batik Madura di Desa
Tanjungbumi Kecamatan Tanjungbumi Kabupaten Bangkalan, yaitu di tempat Ibu
Khosen selaku pemilik home industri batik tulis ”ANNIS”, serta di tempat Ibu
Hj.Sumiyah selaku pemilik UD. PERGAULAN dan di rumah Ibu Karimah penghasil
kerajinan batik tulis Madura. Pengrajin yang bekerja di tempat Ibu Khosen sebanyak
43 orang di mana sembilan orang anak usia sekolah yang bekerja di sana, sedangkan
di rumah Ibu Hj.Sumiyah sebanyak 28 orang yang bekerja diantaranya ada enam anak
usia sekolah yang bekerja dan di rumah Ibu Karimah sebanyak 15 orang yang bekerja
di sana, diantaranya lima orang anak usia sekolah yang bekerja disana.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam mendeskripsikan hasil
penelitiannya. Dengan melihat adanya penagaruh motivasi eksternal yang meliputi
kondisi sosial ekonomi ditinjau dari tiga indikator yaitu pendapatan orang tua,
pendidikan orang tua, dan pekerjaan orang tua dan lingkungan sekitar terdiri dari tiga
indikator yaitu pengaruh teman, saudara, dan tetangga.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa motivasi
eksternal pekerja anak usia sekolah pada home industri pengrajin batik Madura di
Desa Tanjungbumi Kecamatan Tanjungbumi Kabupaten Bangkalan yang
mempengaruhi anak bekerja adalah karena kondisi sosial ekonomi keluarga yang
dapat dilihat dari pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan orang tua serta motivasi
eksternal yang lain yaitu adanya pengaruh dari lingkungan sosial sekitar yaitu ajakan
teman sepermainan, saudara dalam keluarga, dan tetangga sekitar. | en_US |