LAT PERAGA SISTEM PERUBAHAN GERAK ROTASI MENJADI TRANSLASI (Bagian Dinamis)
Abstract
Sistem perubahan gerak rotasi menjadi translasi adalah suatu ilmu yang
mempelajari mengenai gerak relatif dari bagian-bagian mesin, lintasan, kecepatan,
dan percepatan serta membahas gaya-gaya yang bekerja pada bagian-bagian dari
mesin dan gerakan-gerakan yang diakibatkan oleh gaya-gaya ini. Alat peraga ini
terdiri dari berbagai macam elemen mesin sehingga dapat digunakan untuk bahan
praktikum mata kuliah elemen mesin. Elemen mesin merupakan mata kuliah yang
wajib ditempuh mahasiswa jurusan Teknik Mesin. Materi mata kuliah elemen
mesin dapat lebih dipahami dengan melakukan praktikum di laboratorium.
Prinsip kerja alat peraga sistem transmisi daya dan sistem perubahan gerak
rotasi menjadi translasi ini adalah putaran dan daya dari motor direduksi dengan
menggunakan gearbox yaitu dengan perbandingan rasio 1:40, kemudian putaran
ditransmisikan oleh pulley dengan perbandingan rasio 1:1 melalui sabuk gilir.
Kemudian putaran ditransmisikan ke kopling universal joint yang
menghubungkan antar poros yang didukung oleh dua buah bantalan. Lalu putaran
dari poros ditransmisikan ke roda gigi bevel yang didukung oleh dua buah
bantalan sehingga membentuk sudut 90
vii
o
antara dua poros.
Dari transmisi roda gigi inilah putaran diteruskan ke roda piringan untuk
menggerakkan sebuah piston yang duhubungkan oleh batang penggerak. Dari
poros terakhir putaran di transmisikan lagi dengan mengguanakan rantai dan
sproket untuk menggerakkan poros camshaft dengan perbandingan 1:1. Prinsip
kerja piston itu sendiri menggambarkan cara kerja motor bakar, yaitu pada saat
piston melakukan langkah isap (TMA-TMB) cam mengerakkan batang klep
sehingga klep membuka. Dan sebaliknya pada saat piston melakukan langkah
kompresi (TMB-TMA) klep menutup.
Metode pengujian Alat Peraga Sistem Trasmisi Daya ini yaitu dengan cara
melihat sambungan antara setiap elemen-elemen sistem transmisi bekerja dengan
baik, pengukuran kerataan pada piringan dan kebengkokan pemasangan setiap elemen sistem transmisi daya tersebut dapat diukur dengan menggunakan dial
indicator pada titik-titik tertentu. Pengujian yang lain dengan menggunakan
tachometer yaitu untuk mengetahui kecepatan actual setiap elemen-elemen mesin
yang berputar.
Dari hasil analisa didapatkan bahwa pengujian dengan menggunakan dial
indicator untuk pengukuran pada titik-titik tertentu besarnya berbeda. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pemasangan elemen-elemen mesin kurang lurus atau
dalam proses pengerjaanya kurang rata. Pengujian dengan menggunakan
tachometer didapatkan bahwa besarnya kecepatan actual nilainya berbeda sedikit
dengan kecepatan teoritisnya.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]