dc.description.abstract | Latar belakang yang mendasari diadakannya penelitian ini adalah peneliti
melihat bahwa pembelajaran yang dilaksanakan di SDN Petarikan 01 ini kurang
efektif sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar serta aktifitas belajar siswa
yang ditunjukkan dalam setiap pembelajaran. Siswa nampak pasif dan sulit
memahami materi yang diajarkan oleh guru, pembelajaran yang dilaksanakan hanya
pembelajaran searah tanpa ada interaksi antara guru dan siswa. Keadaan seperti itu
tidak seluruhnya kesalahan dari cara guru mengajar, namun juga kurangnya dukungan
dari wali murid yang memang belum sadar arti penting pendidikan. Begitu juga
sarana yang ada disekolah masih kurang memadai, demikian juga alat peraga yang
dimiliki oleh sekolah tersebut, sehingga guru mengalami kesulitan dalam
melaksanakan pembelajaran.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas, adapun masalah yang akan diteliti yakni: 1). Bagaimana peningkatan aktifitas
belajar siswa kelas V dengan menggunakan model Jigsaw pada pokok bahasan
hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai
hasil suatu proses di SDN Petarikan 1 Kabupaten Sukamara Propinsi Kalimantan
Tengah Tahun Pelajaran 2011-2012?; 2). Bagaimanakah peningkatan hasil belajar
siswa kelas V dengan menggunakan model Jigsaw pada pokok bahasan hubungan
antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu
proses di SDN Petarikan 1 Kabupaten Sukamara Propinsi Kalimantan Tengah Tahun Pelajaran 2011-2012?, data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah aktifitas siswa
dan ketuntasan klasikal. Dengan penerapan prosedur penelitian dan penerapan
komponen model Jigsaw.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa
di SDN Petarikan 01 Kabupaten Sukamara dimana di sekolah tersebut prestasi belajar
siswa khususnya pada mata pelajaran IPA hasil yang didapatkan kurang memuaskan,
karena itulah peneliti ingin membuat terobosan baru yang sebelumnya belum pernah
dipraktekkan di SD tersebut, yakni mengadakan pembelajaran dengan menggunakan
model Jigsaw.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah skor rata-rata aktifitas siswa
yang dicapai pada siklus 1 sebesar 53,97%. Pada siklus 2 sebesar 70,48%. Pada siklus
3 sebesar 86,35% . Sedangkan ketuntasan klasikal hasil belajar siswa siklus 1 sebesar
73,33%. Pada siklus 2 ketuntasan hasil belajar klasikal siswa sebesar 93,33%. Pada
siklus 3 ketuntasan hasil belajar klasikal siswa 100%, sehingga pada siklus 1 terdapat
11 siswa tuntas dan 4 siswa tidak tuntas. Pada siklus 2 terdapat 14 siswa tuntas dan 1
siswa tidak tuntas. Pada siklus 3 terdapat 15 siswa tuntas dan 0 siswa tidak tuntas di
kelas V SDN Petarikan 1 Kabupaten Sukamara.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: 1). Bahwa model jigsaw mampu
meningkatkan aktifitas belajar siswa yang nyata apabila dibandingkan dengan hasil
belajar siswa sebelum menggunakan model Jigsaw ini. 2). Ketuntasan hasil belajar
siswa kelas V SDN Petarikan 1 Kabupaten Sukamara dengan menggunakan model
Jigsaw dapat meningkat . Saran yang dapat dianjurkan untuk meningkatkan aktifitas
dan hasil belajar IPA pokok bahasan hubungan antara sifat bahan dengan
penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses guru dapat
menggunakan model jigsaw yang telah terbukti efektif, dalam pembelajaran IPA
model Jigsaw ini dapat digunakan dalam semua materi, namun dalam
pengaplikasiannya guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif. | en_US |