PERBEDAAN KEKUATAN TARIK ANTARA BAHAN ADHESIF KOMPOSIT HIBRID DAN IONOMER KACA HIBRID PADA PERAWATAN ORTODONSI DENGAN SISTEM PERLEKATAN LANGSUNG
Abstract
Perawatan ortodonsi adalah perawatan di bidang kedokteran gigi yang berperan
pada diagnosis, pencegahan, dan perawatan ketidakteraturan gigi. Perawatan ini
dikategorikan menjadi dua, yaitu dengan menggunakan piranti cekat dan piranti
lepasan. Piranti ortodonsi cekat lebih efektif dalam menangani kasus maloklusi yang
lebih berat karena mampu memberikan pergerakan gigi secara bodily. Salah satu
komponen yang berperan pada pergerakan gigi adalah braket. Perlekatan braket
secara langsung pada permukaan gigi membutuhkan suatu bahan yang disebut bahan
adhesif. Bahan adhesif braket yang sering digunakan adalah komposit hibrid karena
keunggulannya yang dapat memberikan perlekatan mekanis yang kuat melalui
mechanical interlocking. Selain komposit hibrid ada bahan adhesif lain yang dapat
dipertimbangkan penggunaannya, bahan tersebut adalah ionomer kaca hibrid yang
mampu melepaskan fluor untuk mengurangi demineralisasi pada permukaan enamel
dan memiliki kekuatan perlekatan yang hampir sama dengan resin komposit. Dalam
memilih bahan kita perlu mengetahui secara tepat keunggulan bahan-bahan yang ada.
Uji kelayakan bahan diadakan untuk mengetahui keunggulan bahan tersebut
dari aspek mekanis. Uji kelayakan bahan yang dapat dilakukan diantaranya uji
kekuatan geser dan uji kekuatan tarik. Pada penelitian sebelumnya, telah dibahas
perbedaan kekuatan geser antara bahan adhesif komposit hibrid dan ionomer kaca
hibrid, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekuatan tarik
antara bahan adhesif komposit hibrid dan ionomer kaca hibrid pada perawatan
ortodonsi dengan sistem perlekatan langsung.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan the post
test only group design. Pengambilan subyek dalam penelitian ini menggunakan
viii
teknik non random pusposive sampling dengan berdasarkan pada pertimbangan
kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Sampel
pada penelitian ini adalah 16 gigi premolar pertama rahang bawah dengan kriteria
mahkota utuh, mahkota tidak karies pada bagian bukal, mahkota tidak direstorasi
pada bagian bukal, dan mahkota tidak mengalami demineralisasi pada enamel bagian
bukal. Enam belas elemen gigi premolar dibagi menjadi dua kelompok, 8 elemen gigi
direkatkan pada braket ortodonsi dengan menggunakan bahan adhesif komposit
hibrid dan 8 lainnya menggunakan bahan adhesif ionomer kaca hibrid. Kemudian gigi
tersebut dipotong pada bagian servikalnya dan difiksasi pada pipa berisi akrilik selfcured.
Setelah itu, setiap sampel diuji kekuatan tarik dengan alat Universal Testing
Machine.
Hasil analisa data uji beda dengan menggunakan Independent t-test
menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan pada kekuatan Tarik antara
bahan adhesif komposit hibrid dan ionomer kaca hibrid pada perawatan ortodonsi
dengan sistem perlekatan langsung. Penggunaan bahan adhesif ionomer kaca hibrid
lebih disarankan dalam penggunaannya karena kekuatan tarik yang dihasilkan tidak
jauh berbeda dibandingkan dengan komposit hibrid. Selain itu ionomer kaca hibrid
memiliki kemampuan melepasksn fluor untuk mengatasi demineralisai gigi dan
mengurangi kerusakan enamel pada saat prosedur debonding. Adanya beberapa
kelemahan dari penelitian ini, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
jumlah sampel yang lebih banyak agar didapatkan hasil yang lebih akurat.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2086]