Show simple item record

dc.contributor.authorNurahmanto, Dwi
dc.contributor.authorIrawan, Eka Deddy
dc.contributor.authorOktora, Lusia
dc.contributor.authorWinarti, Lina
dc.date.accessioned2014-01-24T04:53:23Z
dc.date.available2014-01-24T04:53:23Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23281
dc.descriptionBAGIAN FARMASETIKA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER 2013en_US
dc.description.abstractPercobaan absorbsi obat secara in situ melalui usus halus didasarkan atas penentuan kecepatan hilangnya obat dari lumen usus halus setelah larutan obat dengan kadar tertentu dilewatkan melalui lumen usus halus secara perfusi dengan kecepatan tertentu. Cara ini dikenal pula dengan nama teknik perfusi, karena usus dilubangi untuk masuknya ujung kanul, satu kanul di bagian ujung atas usus untuk masuknya sampel cairan percobaan dan satu lagi bagian bawah untuk keluarnya cairan tersebut. Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa obat yang dicobakan stabil, tidak mengalami metbolisme dalam lumen usus, sehingga hilangnya obat dari lumen usus akan muncul dalam darah atau plasma darah, atau dengan perkataan lain hilangnya obat dari lumen usus tersebut adalah karena proses absorbsi. Bagi obat-obat yang berupa asam lemah atau basa lemah, pengaruh PH terhadap kecepatan absorbsi sangat besar, karena PH akan menentukan besarnya fraksi obat dalam bentuk tak terionkan. Bentuk ini yang dapat terabsorbsi secara baik melalui mekanisme difusi pasif. Metode ini dapat digunakan untuk mempelajari berbagai factor yang dapat berpengaruh pada permeabilitas dinding usus dari berebagai macam obat. Pengembangan lebih lanjut dapat digunakan untuk merancang obat dalam upaya mengoptimalkan kecepatan absorbsinya melalui pembentukan prodrug, khususnya untuk obat-obat yang sangat sulit atau praktis tidak dapat terabsorbsi. Melalui metode ini akan dapat diungkapkan pula besarnya permeabilitas membran usus terhadap obat melalui lipoid pathway, pori, dan aqueous boundary layer. Metode Trough and Trough merupakan salah satu cara pengobatan in situ. Cara ini dilakukan dengan menentukan fraksi obat yang terabsorbsi, setelah larutan obat dialirkan melalui lumen intestine yang panjangnya tertentu dan kecepatan alirnya tertentu pula.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectabsorbsi obaten_US
dc.titleBIOFARMASETIKAen_US
dc.typeBook chapteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record