ANALISIS EFEK EKSTRAK POLIFENOL BIJI KAKAO (Theobroma cacao L) TERHADAP UKURAN DAN MORFOLOGI Streptococcus mutans MENGGUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM)
Abstract
Salah satu jenis tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai obat herbal adalah
tanaman kakao yang memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan. Biji kakao
mengandung senyawa polifenol kira-kira 12-18% dari berat kering keseluruhan biji.
Senyawa polifenol memiliki aktivitas antibakteri karena mempunyai target pada
peptidoglikan dinding sel sehingga dapat menyebabkan kerusakan dinding sel.
Polifenol dapat menyebabkan kerusakan dinding sel dan membran sel yang dapat
dilihat dari perubahan ukuran dan morfologi sel bakteri. Polifenol bersifat antibakteri
terhadap beberapa bakteri patogen dan bakteri kariogenik. Salah satu bakteri
kariogenik yang terdapat dalam rongga mulut adalah S. mutans. S. mutans merupakan
bakteri yang dominan sebagai penyebab karies gigi dan mempunyai habitat utama
dalam plak gigi. Scanning electron microscope menunjukkan kerusakan struktur
dinding sel ketika sel bakteri terpapar polifenol. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui kerusakan dinding sel akibat terpapar polifenol yang
meliputi perubahan ukuran dan morfologi S. mutans menggunakan scanning electron
microscope.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan
rancangan the post test only control group design. Pada penelitian ini terdapat lima
kelompok terdiri dari empat kelompok perlakuan yaitu P1 (konsentrasi 100%), P2
(konsentrasi 50%), P3 (konsentrasi 25%), P4 (konsentrasi 12,5%) dan satu kelompok
kontrol. Pada kelompok perlakuan tabung reaksi diisi bahan perlakuan berupa
ekstrak polifenol biji kakao pada konsentrasi yang berbeda-beda, media BHI-B,
S. mutans, dan kelompok kontrol berisi media BHI-B dan S. mutans. Kelima tabung
reaksi diinkubasi pada suhu 370C selama 10 jam. Selanjutnya mempersiapkan sampel
untuk pengamatan kerusakan dinding sel menggunakan SEM memakai metode sesuai
viii
dengan acuan yang ada di Unit Mikroskop Elektron dan Laboratorium Terpadu
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Pengamatan kerusakan dinding sel
dengan SEM meliputi perubahan ukuran dan morfologi sel bakteri. Perubahan
morfologi yang terjadi karena kerusakan dinding sel yaitu adanya bentukan tonjolan
(blebs) dan ghost cell.
Hasil pengamatan menunjukkan adanya perubahan ukuran dan morfologi
dinding sel S. mutans (terdapat bentukan blebs dan ghost cell). Pada diameter ukuran
sel terdapat perubahan antara kontrol dengan kelompok perlakuan. Bentukan blebs
dan ghost cell tidak tampak pada kontrol dan P4, sedangkan pada P1, P2, P3 terdapat
bentukan blebs dan ghost cell. Data hasil penelitian berupa perubahan ukuran
dianalisis menggunakan uji statistik parametrik one way Anova menunjukkan ada
perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada semua kelompok. Untuk mengetahui
kelompok mana yang berbeda makna (p<0,05) dilanjutkan dengan uji LSD. Data
hasil penelitian berupa perubahan morfologi dianalisis menggunakan uji statistik non
parametrik. Uji statistik Kruskal-Wallis untuk perubahan morfologi berupa bentukan
blebs dan ghost cell menunjukkan ada perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada
semua kelompok. Untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda makna (p<0,05)
dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antar masing-masing kelompok perlakuan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak
polifenol biji kakao mengakibatkan perubahan ukuran dan morfologi (bentukan
tonjolan (blebs) dan ghost cell) pada bakteri S. mutans dengan konsentrasi yang
berbeda.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]