Show simple item record

dc.contributor.authorYUSDELINA
dc.date.accessioned2014-01-24T04:43:58Z
dc.date.available2014-01-24T04:43:58Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM070803104005
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23251
dc.description.abstractDari hasil kegiatan Praktek Kerja Nyata di Kopegtel Camar Jember yang dilaksanakan pada Unit Simpan Pinjam maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Unit simpan pinjam mengelola pengawasan piutang dimulai dan permohonan piutang yang diajukan oleh anggota sampai pelunasan oleh anggota. Untuk kelancaran dan ketaatan dalam pembuatannya maka dibuat dengan menggunakan komputer. 2. Kopegtel Camar Jember memberikan pinjaman kepada anggotanya dengan mempertimbangkan beberapa faktor yaitu: jumlah dana yang tersedia di kas, jumlah pinjaman yang diajukan, sisa angsuran dan alasan kebutuhan pinjaman. 3. Dalam pelaksanaan prosedur pemberian pinjaman diperlukan suatu kerja sama yang baik antara bagian yaitu bagian simpan pinjam, bagian akuntansi, pengurus, kasir dan peminjam sendiri. 4. Prosedur permohonan pinjaman pada Kopegtel Camar Jember sebagai berikut: Peminjam mengisi formulir permohonan pinjaman dan memberikan kepada unit simpan pinjam, kemudian unit simpan pinjam menerima formulir permohonan pinjaman lalu diserahkan ke pengurus. Pengurus menerima formulir pinjaman dan mempertimbangkan pinjaman yang diajukan, mengirimkan ke bgian kasir. Kemudiaan kasir membuat bukti pengeluaran kas (BPK) rangkap 4 dan menyerahkan kebagiaan simpan pinjam (SP), Akuntansi, dan sebagai arsip kasir, peminjam. Bagian akuntansi menerima BPK dari kasir dan menjurnalnya kemudiaan memasukannya kedalam buku bantu simpan piutang. Bagian SP menerima BPK dan, memasukannya kedalam buku bantu simpan pinjam. 5. Prosedur pelunasan pinjaman pada Kopegtel Camar Jember sebagai berikut: a. Prosedur Pelunasan Pinjaman Via Potongan Gaji Unit Simpan Pinjam membuat daftar tagihan daftar rincian potongan piutang (DRPP) dan menyerahkan ke pengurus kemudiaan pengurus memeriksa dandan menyetujui DRPP lalu mengirimkan kebagian SP. Bagian SP mengirimkan DRPP yang telah disetujui ke SDM Telkom dan SDM Telkom langsug mentransfer dan bank kemudiaan menverifikasi dan mengirimkan DRPP juga kepada peminjam, peminjam menerima DRPP dan dari bagian SP. b. Prosedur pelunasan pinjaman via kas. Peminjaman datang untuk membayar kepada unit SP membuat bukti pelunasan dan mengirimkannya ke kasir. Kasir menerima dan membuat bukti pengeluaran kas (BKP) rangkap 4 dan menyerahkannya kepada bagian akuntansi, SP, 1 lembar sebagai arsip kasir, peminjam. Bagian akuntansi menerima BKP dan menjurnal transaksi dan memasukannya ke buku pembantu piutang. Kemudian unit simpan pinjam memberikan BPK pada peminjam. Dari 2 (dua) prosedur pelunasan pinjaman dapat disimpulkan: • Prosedur via kas mempunyai kelemahan bahwa pelunasan pinjaman bisa terjadi tunggakan. • Prosedur via potongan gaji lebih baik dari via kas karena secara otomatis pelunasan sudah dibayarkan setiap bulan. 6. Perbedaan prosedur permohonan pinjaman utama dan insidentil uang dapat segera dicairkan tidak perlu menunggu daftar tunggu pinjaman.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070803104005;
dc.subjectAKUNTANSI SIMPAN PINJAMen_US
dc.titlePROSEDUR AKUNTANSI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI PT. TELKOM (KOPEGTEL) CAMAR JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • DP-Accounting [657]
    Koleksi Laporan Praktikum Program DIII Akutansi

Show simple item record