DISTRIBUSI GAYA PADA PEMOTONGAN STAINLESS STEEL AISI 316 AKIBAT VARIASI SUDUT TATAL MENGGUNAKAN PAHAT HSS
Abstract
Proses bubut merupakan proses permesinan yang sering digunakan untuk
membuat atau memproses benda-benda berbentuk silindris, dalam komponen mesin
karakteristik hasil bubut sangat dipertimbangkan. Untuk menentukan hasil
permesinan yang baik diperlukan juga parameter yang tepat dalam permesinan.
Diantaranya yaitu sudut tatal, gerak makan, kecepatan pemakanan, putaran spindel,
kedalaman pemakanan, dan lainnya. Dari proses permesinan tersebut akan
menghasilkan gaya pemotongan yang merupakan faktor terpenting untuk
mendapatkan efisiensi dalam proses permesinan.
AISI 316 adalah stainless steel, AISI 316 termasuk jenis austenitic stainless
steel yang tidak bersifat magnetis karena pengaruh kandungan unsur Nickel antara 8 13
%. AISI 316 yang memiliki kandungan nikel yang besar sehingga material ini
tidak mudah mengalami kerusakan akibat adanya unsur lain yang dapat
mengakibatkan logam ini mengalami korosi dan cacat logam lainnya. Karena sifat
yang dimiliki AISI 316 sehingga material ini sering digunakan dalam dunia industri
dan rumah tangga, misalnya dalam bidang perpipaan. Karena kegunaan dan
karakteristik dari material ini maka pemotongan yang dilakukan harus benar – benar
sempurna. Dalam halini pemotongan menggunakan pahat HSS.
Untuk itu diperlukan suatu eksperimen untuk menentukan besarnya
parameter pembubutan agar dihasilkan proses pemotongan yang optimal. Salah
satunya yaitu variasi sudut tatal dengan menganalisa distribusi gaya yang terjadi.
Dalam penelitian ini metode analisis pengolahan data statistik menggunakan analisis
regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk menentukan variabel apa yang paling
vii
berpengaruh terhadap distribusi gaya yang terjadi. Dari hasil penelitian dan analisis
data statistik menunjukkan bahwa parameter yang paling berpengaruh yaitu gerak
makan, dan sudut tatal.
Pada proses pemotonga stainless steel AISI 316 distribusi gaya pemotongan
yang terjaditerbagi menjadi 3 gaya antara lain : gaya potong, gaya geser, dan gaya
total. Dimana hasil dari perhitungan pengaruh parameter yang paling berpengaruh
didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Nilai gaya maximum terjadi pada f = 0.15 dengan γ
o
= -15
Fv =
2519,268 N, Fs = 954,381 N, F = 2616,062 N.
b. Nilai gaya minimum terjadi pada f = 0.15 dengan γ
o
= 45
0
Fv = 357,314
N, Fs = 73,71 N pada γ
o
= -15
0
, F = 357,314 N pada γ
o
= 45
.
Dengan menggunakan geometri pahat yang mempunyai sudut geram pahat yang
semakin positif, maka akan menghasilkan gaya pemotongan yang kecil. Dimana
pemotongan yang baik adalah pemotongan yang menghasilkan gaya potong (Fv)
yang rendah
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]