Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring melalui Pemenggalan Frase pada Siswa Kelas II SDN Kebonsari 04 Jember. Sinartiani, 070210204057

Abstract

Membaca merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan dan nformasi baru. Membaca nyaring adalah kemampuan mengubah lambang-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi yang bermakna. Dari hasil observasi menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam membaca terutama dalam hal lafal dan intonasi. Hal ini terjadi karena aspek-aspek yang mendukung dalam pembelajaran kurang sesuai,di antaranya guru kurang dalam memberikan contoh membaca nyaring di Kelas II SDN Kebonsari 04 Jember. Kondisi tersebut dapat teratasi dengan melalui pemenggalan frase, melalui pemenggalan tersebut dapat meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa dan mudah berlatih membaca. berdasarkan alasan yang dikemukakan ,peneliti mengangkat permasalahan (1) bagaimanakah penerapan pemenggalan frase yang dapat meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa kelas II SDN Kebonsari 04 Jember? dan (2) bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca nyaring siswa kelas II SDN Kebonsari 04 Jember setelah dilakukan pemenggalan frase? Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan penerapan pemenggalan frase yang dapat meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa kelas II SDN Kebonsari 04 Jember, dan (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca nyaring siswa kelas II SDN Kebonsari04 Jember setelah dilakukan pemenggalan frase. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan di SDN Kebonsari 04 Jember dan diikuti oleh seluruh siswa kelas II sebanyak 44 siswa. Penelitian dilakukan dua siklus, masing-masing siklus dilaksanakan 1 kali pertemuan dan dilakukan kolaboratif antara peneliti dan guru kelas. Data peneliti dianalisis secara kualitatif. Dalam pembelajaran membaca nayring melalui pemenggalan frase dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan pada akhir pembelajaran prasiklus hasil belajar siswa yang tuntas 10 (22%) dan yang tidak tuntas 34 (77%) siswa, pada siklus 1 siswa yang tuntas 29 (65%) dan yang tidak tuntas 15 (34%) siswa, sedangakan siklus 2 siswa yang tuntas 40 (90%) dan yang tidak tuntas 4 (9%) siswa. Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa siklus 1 dan siklus 2 mengalami suatu peningkatan. sedangkan siswa yang belum tuntas dikarenakan tidak bisa membaca sama sekali dan tidak lancar membaca. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian,disarankan agar lebih teliti dalam memilih judul yang benar-benar terdapat permasalahan dalam kelas atau pada siswa, Bagi guru kelas yang akan menerapkan pembelajaran tersebut lebih membimbing dan memotivasi siswa agar pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan dan siswa lebih berminat lagi dalam membaca.