PERBEDAAN KEKUATAN TARIK ANTARA BAHAN PEREKAT BRAKET SEMEN IONOMER KACA KONVENSIONAL DAN SEMEN IONOMER KACA MODIFIKASI RESIN PADA PERAWATAN ORTODONSI DENGAN SISTEM PERLEKATAN LANGSUNG
Abstract
Semen ionomer kaca konvensional sebagai bahan adhesif telah mengalami
perkembangan yang pesat. Pada awalnya semen ionomer kaca konvensional masih
dalam bentuk rentan terhadap kontaminasi air pada awal reaksi pengerasannya
sehingga didapatkan sifat mekanis yang kurang baik, kemudian semen ionomer
kaca konvensional mulai dikembangkan dengan penambahan resin komposit
sehingga menyebabkan kekuatan mekanis yang lebih baik. Semen inilah yang
dinamakan semen ionomer kaca modifikasi resin. Adanya penambahan komposisi ini
dapat menyebabkan perbedaan kekuatan perlekatan antara kedua bahan tersebut
sebagai bahan perekat braket dalam perawatan ortodonsi. Kemampuan bahan perekat
secara klinis perlu mendapatkan uji yang seksama agar memenuhi persyaratan
tertentu agar layak digunakan. Kekuatan tarik merupakan salah satu uji yang valid
untuk mengetahui mengetahui kekuatan perlekatan bahan.
Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan kekuatan tarik antara bahan
perekat braket semen ionomer kaca konvensional dan semen ionomer kaca
modifikasi resin pada perawatan ortodonsi dengan sistem perlekatan langsung.
Manfaat penelitian ini adalah dapat dijadikan dasar untuk penggunaan serta
memberikan informasi klinis kekuatan tarik antara bahan perekat braket semen
ionomer kaca konvensional dan semen ionomer kaca modifikasi resin pada perawatan
ortodonsi dengan sistem perlekatan langsung dan dapat dijadikan acuan untuk
penelitian selanjutnya.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris. Sampel penelitian
menggunakan 16 gigi premolar yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok yang
terdiri dari 8 gigi premolar. Kelompok pertama adalah kelompok yang menggunakan
8
semen ionomer kaca konvensional sebagai bahan perekat braket dan kelompok kedua
adalah kelompok yang menggunakan semen ionomer kaca modifikasi resin sebagai
bahan perekat braket. Pengukuran kekuatan tarik dilakukan dengan alat Torsee’s
Digital System Universal Testing Machine (Autograph Shimadzu Ag-10TE JAPAN).
Hasilnya berupa kekuatan tarik (kg/cm2) dianalisa dengan uji independent t-test
dengan tingkat kepercayaan 95% untuk melihat perbedaan kekuatan tarik antara
kedua bahan perekat tersebut dengan sistem perlekatan langsung. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kekuatan tarik antara semen ionomer kaca
konvensional dan semen ionomer kaca modifikasi resin.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]